Kementerian Pertahanan Rusia dilaporkan berhasil melakukan uji coba rudal jelajah hipersonik Zircon pada jarak sekitar 1.000 km (625 mil).

Rudal hipersonik itu ditembakkan dari Laut Barents dan mengenai sasaran di Laut Putih, katanya, seperti dikutip dari Reuters. Video yang dirilis oleh kementerian menunjukkan rudal ditembakkan dari sebuah kapal dan melesat ke langit pada lintasan yang curam.

Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan Zircon sebagai bagian dari generasi baru sistem persenjataan yang tak tertandingi.

Senjata hipersonik baru Rusia tersebut dikatakan dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara. Menurut Reuters, sebelumnya Rusia telah melakukan uji peluncuran Zircon sebelumnya dari kapal perang dan kapal selam pada tahun lalu.

Militer Rusia sendiri telah menderita kerugian besar manusia dan peralatan selama invasi tiga bulan ke Ukraina, yang disebut Putin sebagai "operasi khusus". Di samping itu, Rusia terus melakukan uji coba senjata tingkat tinggi untuk mengingatkan dunia akan kehebatannya dalam teknologi rudal.

Bulan lalu negara itu meluncurkan uji coba rudal antarbenua Sarmat yang digadang-gadang berkemampuan nuklir baru yang mampu membawa 10 hulu ledak atau lebih dan menyerang Amerika Serikat (AS).

Kini, ribuan tentara Rusia dilaporkan menyerang dari tiga sisi untuk mengepung tentara Ukraina di wilayah Sievierodonetsk dan Lysychansk. Otoritas Ukraina menuturkan pasukan Rusia sedikit lagi akan mengepung tentaranya di wilayah timur negaranya.

Apabila dua kota yang dilintasi Sungai Siverskiy Donetsk itu jatuh, maka hampir semua wilayah Donbas di Luhansk lantas berada di bawah kendali Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan akan mati-matian mempertahankan Donbas menggunakan segala cara.

"Kita melindungi tanah air kita dengan cara yang diizinkan oleh sumber daya pertahanan kita saat ini. Kita melakukan segalanya untuk meningkatkannya," ucap Zelensky.

Baca Juga: