JAKARTA - Pengobatan hormon baru meningkatkan fungsi kognitif enam laki-laki yang menderita Down Syndrome (Sindrom Down) sebesar 10-30 persen, kata para ilmuwan Kamis (1/9) dan menambahkan hasil "yang menjanjikan ini" bisa meningkatkan harapan kualitas hidup pasien.
Namun, para ilmuwan menekankan, penelitian kecil ini tidak mengarah pada penyembuhan gangguan kognitif penderita Down Syndrome dan masih diperlukan penelitian lebih jauh.
"Eksperimen ini sangat memuaskan, meskipun kita tetap berhati-hati," kata Nelly Pitteloud dari Rumah Sakit Universitas Lausanne, Swiss dan salah seorang penulis studi baru di jurnalScience seperti dikutip VOA, Sabtu (3/9).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Down Syndrome adalah bentuk paling umum dari cacat genetika intelektual yang dialami sekitar satu dari 1.000 orang.
Meski demikian penelitian sebelumnya gagal meningkatkan kognisi secara signifikan ketika diterapkan pada penderita down syndrome, itulah sebabnya temuan terbaru ini "sangat penting," kata studi tersebut.
Penemuan terbaru menunjukkan bagaimana hormon penghasil gonadotropin (GnRH) yang diproduksi di otak bisa memengaruhi fungsi kognitif seperti daya ingat, bahasa, dan pembelajaran.
Hormon-hormon GnRH mengatur berapa banyak produksi testosteron dan estrogen dan peningkatan kadarnya membantu memacu pubertas.