Seorang pelaku usaha UMKM mitra binaan, Waty (40) mengaku bersyukur bisa mengikuti program Pelatihan dan Pengadaan Sertifikasi Halal oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Ia berharap dengan memiliki sertifikat halal akan mampu meningkatkan omset dari usaha yang dijalankannya selama ini.

"Saat ini usaha yang saya pasarkan hanya melalui media sosial dan berdasarkan pesanan langsung pelanggan, dimana selama seminggu omset saya sekitar Rp3 jutaan. Saya berharap jika nanti sertifikat halal ini dikeluarkan, saya berencana akan membuka booth di pertokoan untuk memasarkan produk-produk kuliner sehingga akan lebih produktif yang pada akhirnya dapat meningkatkan omset jualan," katanya dikutip dari laman resmi ASDP.

Program Pelatihan dan Pengadaan Sertifikasi Halal sendiri merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang menyasar para pelaku UMKM mitra binaan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Langkah ini diambil ASDP mengingat label halal sangatlah dibutuhkan untuk membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap produk. Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan ASDP berkomitmen untuk mendukung UMKM yang berada di lingkungan kerja pelabuhan yang dikelola sehingga mereka mampu meningkatkan kualitas produknya, termasuk mendorong agar produk-produk yang dijajakan bersertifikasi halal. Ia optimis sertifikasi halal mampu meningkatkan daya saing produk yang diproyeksikan bisa membawa dampak hingga Rp398 juta.

"Program ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan kapasitas jual beli bagi para mitra binaan. Selain itu, dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para mitra binaan, khususnya dalam penerapan sistem jaminan halal pada produk yang dihasilkan, dan dengan adanya sertifikat ini maka kita berharap ikut mendongkrak pendapatan dari para UMKM mitra binaan dengan meningkatnya penjualan produk yang dihasilkan," ujar Shelvy.

Shelvy menjelaskan dalam program Pemberdayaan UMKM akan berlangsung selama enam bulan yang berisikan rangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi sertifikasi halal, pelatihan, pendampingan penyusunan dokumen, proses audit halal hingga mendapatkan sertifikat halal. Dari total 22 UMKM mitra binaan, program ini melibatkan 10 UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Sebagai informasi, kegiatan Pelatihan dan Pengadaan Sertifikasi Halal di Labuan Bajo merupakan bagian dari kategori Pemberdayaan UMKM yang merupakan salah satu dari tiga kategori kegiatan TJSL sesuai arahan dari Kementerian BUMN.

"Pada program ini, ASDP akan membantu pembiayaan mulai dari awal pelatihan hingga mendapatkan Sertifikat Halal. Pihak UMKM diminta menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk legalitas dan bahan-bahan pembuatan kuliner yang akan diteliti oleh pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI). Targetnya, pada Oktober mendatang 10 UMKM mitra binaan tersebut akan mendapatkan sertifikat halal," katanya.

Baca Juga: