Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) menuturkan sebanyak 7 dari 17 mode instrumen Teleskop Luar Angkasa James Webb telah siap. Hal ini sekaligus menandakan bahwa observatorium senilai 10 miliar dolar AS itu tengah menempuh setengah jalan dalam tahap pemeriksaan mode instrumen untuk operasi sains yang diharapkan akan dimulai pada pertengahan Juli.

Teleskop Luar Angkasa James Webb dilengkapi dengan empat instrumen mutakhir, yang memungkinkannya untuk melihat dan mempelajari galaksi paling jauh sekaligus tertua, yang terbentuk hanya beberapa ratus juta tahun setelah fenomena Big Bang dan komposisi kimia. Dikutip Media Space, instrumen ini memiliki 17 mode sains, di mana setiap modenya perlu diuji sebelum memulai operasinya.

"Mulai hari ini, 7 dari 17 mode instrumen Webb siap untuk sains," ujar NASA melalui akun Twitter resminya.

Dilansir dari laman resmi agensi "Where is Webb", Teleskop Luar Angkasa James Webb memiliki empat instrumen utama, yang masing-masing dapat mengamati alam semesta dalam beberapa mode mulai dari pengamatan deret waktu hingga pengamatan beberapa bintang dan galaksi pada saat yang bersamaan. Sebelumnya, wakil ilmuwan proyek senior James Webb Space Telescope, Jonathan Gardner, menuturkan bahwa setiap mode memiliki serangkaian pengamatan dan analisis yang perlu diverifikasi. Tim nantinya akan memilih contoh representatif target sains untuk masing-masing dari 17 mode yang akan diamati selama tahun pertama operasi sains Webb atau disebut Siklus 1.

"Ini hanya contoh, setiap mode akan digunakan untuk banyak target, dan sebagian besar target sains Webb akan diamati dengan lebih dari satu instrumen dan/atau mode," ujar Gardner.

Dilansir dari laman Institut Sains Teleskop Luar Angkasa di Baltimore, yang menjalankan operasi Webb, Program Pengamat Umum (GO) Siklus 1 sendiri memberi kesempatan bagi komunitas astronomi di seluruh dunia untuk melakukan pengamatan dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb. Sekitar 6.000 jam diberikan untuk mengamati program menggunakan rangkaian lengkap instrumentasi. Para ilmuwan juga mengusulkan analisis arsip data dari program DD ERS dan program GTO publik, penyelidikan teoretis, dan pengembangan perangkat lunak yang relevan dengan pengamatan teleskop itu. Penyelidikan mencakup tujuan sains utama Webb, yang mencakup segala sesuatu mulai dari melihat galaksi yang sangat awal, hingga memeriksa planet, bulan, asteroid, dan objek lain di tata surya Bima Sakti. Pengamatan sains sendiri akan dimulai setelah periode commissioning, enam bulan setelah peluncuran.

Adapun empat instrumen Teleskop Luar Angkasa James Webb, yakni kamera inframerah dekat (NIRCam), Spektrograf Inframerah Dekat (NIRSpec), Instrumen Inframerah Pertengahan (MIRI), dan Sensor Panduan Halus atau Pencitra Inframerah Dekat dan Spektrograf Tanpa Celah (FGS/NIRISS). Di antara keempatnya, NIRCam menjadi instrumen terpenting untuk mendeteksi cahaya dari bintang dan galaksi tertua yang menjadi tujuan utama Webb. Dikutip dari Media Space, NIRCam bukan kamera inframerah sederhana melainkan dilengkapi dengan beberapa alat tambahan yang disebut coronograf. Melalui alat itu, para astronom akan mampu menghalangi cahaya bintang dan melihat apa yang terjadi di sekitarnya, yang membuatnya bagus untuk menemukan planet ekstrasurya yang mengorbit.

Sementara NIRSpec adalah alat utama untuk memecahkan kimia alam semesta yang akan membagi cahaya yang datang dari alam semesta yang jauh menjadi spektrum sehingga mampu mengungkapkan sifat-sifat objek yang diamati, termasuk suhu, massa dan komposisi kimianya. NIRSPec akan bisa mengamati 100 galaksi yang jauh seperti itu pada saat yang bersamaan. Tak ketinggalan MIRI, yakni kombinasi kamera dan spektrograf yang memungkinkan astronom untuk mempelajari segala sesuatu mulai dari komet dan asteroid di pinggiran tata surya hingga bintang yang baru lahir dan galaksi terjauh sekalipun. Instrumen terakhir, FGS/NIRISS akan berkontribusi pada pendeteksian cahaya pertama, menemukan exoplanet dan menganalisis kimianya.

Baca Juga: