NAYPYIDAW - Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, menuding beberapa negara menginginkan konflik di Myanmar terus berlanjut, dengan mempersenjatai serta memasok pangan dan uang bagi kelompok-kelompok perlawanan bersenjata.

"Beberapa negara asing menginginkan adanya konflik bersenjata dan ikut campur di Myanmar, dengan menyediakan uang, makanan, obat-obatan, senjata dan amunisi, teknologi, dan logistik kepada pemberontak bersenjata dan kelompok teroris dari berbagai kalangan politik, membantu media jahat untuk melancarkan perang psikologis," kata Min Aung Hlaing seperti dikutip oleh harian Global New Light of Myanmar, Selasa (6/8).

Min Aung Hlaing juga mengatakan bahwa sejumlah kelompok etnis telah mendirikan fasilitas produksi senjata, amunisi, dan bahan peledak di beberapa wilayah perbatasan Myanmar-Tiongkok.

"Mayoritas amunisi yang disita oleh pasukan keamanan adalah produk dari pabrik-pabrik ini. Membangun pabrik-pabrik ini bukanlah situasi yang biasa. Perlu mengeluarkan kekuatan moneter dan teknologi. Jadi, perlu untuk menganalisis sumber-sumber kekuatan moneter dan teknologi," kata dia. SB/Ant/Sputnik-OANA/I-1

Baca Juga: