NIAMEY - Junta militer Niger mengatakan telah menggagalkan upaya mantan Presiden terguling, Mohamed Bazoum, yang akan melarikan diri dari tahanan, BBC melaporkan.

Juru bicara militer Amadou Abdramane mengatakan, Bazoum berusaha melarikan diri pada malam hari bersama keluarganya, juru masak, dan petugas keamanan.

Mereka bermaksud terbang dengan helikopter tetapi rencana itu digagalkan, tambahnya.

Bazoum menjadi tahanan rumah sejak digulingkan dalam kudeta yang dilakukan anggota pengawal presiden pada akhir Juli.

Niger adalah bagian penting dari wilayah Afrika yang dikenal sebagai Sahel, sabuk daratan yang membentang dari Samudera Atlantik hingga Laut Merah.Daerah ini diganggu oleh para jihadis dan dilanda rezim militer.

Upaya melarikan diri Bazoum terjadi sekitar pukul 03.00 pada Kamis (19/10), kata Abdramane di televisi pemerintah.

"Presiden terguling Mohamed Bazoum dan keluarganya, dua juru masaknya dan dua petugas keamanan, mencoba melarikan diri dari tempat penahanannya," katanya.

Upaya melarikan diri gagal dan "aktor utama dan beberapa kaki tangan" ditangkap, tambahnya.

Rencana rumit tersebut melibatkan Bazoum untuk sampai ke tempat persembunyian di pinggiran ibu kota Niamey, kata Abdramane.

Mereka kemudian berencana terbang dengan helikopter "milik kekuatan asing" menuju Nigeria, tambahnya. Ia mengecam "sikap tidak bertanggung jawab" Bazoum.

Tidak jelas di mana mantan presiden tersebut dan anggota kelompok lainnya ditahan.Investigasi telah diluncurkan.

Militer Niger menggulingkan presiden yang terpilih secara demokratis dalam kudeta pada 26 Juli.

Hal serupa terjadi sebelumnya di negara tetangga, Burkina Faso dan Mali, di tengah pemberontakan kelompok Islam dan meningkatnya pengaruh Rusia di wilayah Sahel melalui kelompok tentara bayarannya, Wagner.

Bazoum menolak mengundurkan diri secara resmi.

Meskipun disandera, ia dapat menerbitkan sebuah artikel di Washington Post yang menyatakan bahwa ia adalah seorang sandera dan bahwa kudeta tersebut akan memiliki "konsekuensi yang menghancurkan bagi negara kami, kawasan kami, dan seluruh dunia".

Segera setelah penggulingan Bazoum, Presiden AS Joe Biden menyerukan agar dia "segera dibebaskan", dan demi "melestarikan demokrasi yang telah diperoleh dengan susah payah di Niger".

Hal ini menyusul berakhirnya batas waktu yang ditetapkan oleh Ecowas bagi para pemimpin kudeta untuk mundur. Ecowas adalah sebuah blok regional Afrika Barat.

Ancaman intervensi militer tidak ditindaklanjuti, dan junta terus mengabaikan tuntutan pembebasan presiden.

Partai Bazoum dan anggota keluarganya mengatakan dia tidak punya akses terhadap air bersih, listrik, atau barang segar.

Baca Juga: