BEIJING - Dua bandara utama di Ibu Kota Tiongkok, Beijing, diperkirakan akan mencatat 76.000 penerbangan selama liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek yang dimulai pada Jumat (26/1). Jumlah tersebut akan mewakili peningkatan 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Seperti dikutip dari Antara, Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok atau Civil Aviation Administration of China (CAAC) Biro Wilayah Utara mengatakan lonjakan frekuensi penerbangan itu disebabkan oleh lebih banyaknya orang yang melakukan perjalanan selama liburan Imlek, yang dikenal sebagai chunyun, untuk mengunjungi keluarga dan destinasi wisata.

Pada Jumat, menurut CAAC, hari pertama mudik Festival Musim Semi, Bandara Internasional Ibu Kota Beijing menjadwalkan 1.195 penerbangan masuk dan keluar, sementara Bandara Internasional Daxing menjadwalkan 934 penerbangan. Rute-rute yang diminati terkonsentrasi pada sejumlah destinasi wisata seperti Haikou dan Harbin.

Dengan adanya kebijakan visa timbal balik antara Tiongkok dan beberapa negara, Bandara Ibu Kota tersebut diperkirakan akan mencatat lebih dari 1,4 juta perjalanan penumpang melalui penerbangan internasional dan regional selama musim perjalanan itu, dengan rata-rata 35.000 perjalanan per hari, menurut CAAC.

Memecahkan Rekor

Tiongkok secara resmi memulai musim lonjakan perjalanan warga tahunan terbesarnya pada Jumat, 15 hari menjelang Imlek dengan jumlah perjalanan yang diperkirakan akan memecahkan rekor.

Lonjakan perjalanan selama 40 hari akan melibatkan ratusan juta orang yang melakukan perjalanan untuk kembali ke rumah dan berkumpul kembali dengan teman maupun keluarga mereka.

Sebelumnya diberitakan, warga Tiongkok, pada Jumat (26/1), memulai periode migrasi massal tahunan tersibuknya, dengan rekor 9 miliar perjalanan domestik diperkirakan berlangsung selama 40 hari menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Dikutip dari The Straits Times, jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari 4,7 miliar perjalanan yang dilakukan selama masa liburan Festival Musim Semi pada tahun 2023, ketika pembatasan ketat terhadap Covid-19 dihapuskan.

Jutaan orang akan melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman mereka untuk berkumpul kembali dengan keluarga mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada tanggal 10 Februari, yang merupakan migrasi massal terbesar di dunia setiap tahunnya.

"Sekitar 80 persen dari sembilan miliar perjalanan tersebut adalah perjalanan darat tanpa pengemudi, yang juga merupakan sebuah rekor, dan sisanya dilakukan dengan kereta api, udara, dan air," bunyi laporan televisi pemerintah, China Central Television (CCTV).

Baca Juga: