Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menegaskan pelaksanaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tetap dilakukan meski banyak klaster Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Nadiem menjelaskan, akan terus melanjutkan kebijakan PTM Terbatas ini, setiap sekolah yang terdeteksi jadi tempat penularan virus untuk ditutup.

"Itu terus kita pantau, itu temuannya. Bukan berarti PTM-nya akan diundur, masih harus jalan, terbuka, tapi sekolahnya masing-masing kalau ada kasus klaster ya harus segera ditutup, memang seperti itu," kata Nadiem kepada wartawan di DPR RI, Kamis (23/9/2021).

Keterangannya, menyebutkan penerapan protokol kesehatan bagi setiap orang di sekolah harus kembali ditingkatkan agar tidak ada lagi klaster baru dari PTM Terbatas.

"PTM terbatas masih dilanjutkan, prokes harus dikuatkan, dan sekolah-sekolah dimana ada situasi seperti itu harus segera ditutup sampai aman," tegasnya.

Sementara Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang sekolah di masa pandemi disebutkan bahwa pemerintah daerah wajib menutup kembali pembelajaran tatap muka di sekolah apabila ditemukan kasus konfirmasi positif di satuan pendidikan.

Setelah itu, bekerja sama dengan Satgas Covid-19 atau Dinas Kesehatan untuk melakukan pengujian dan penelusuran terhadap kontak erat dari setiap temuan kasus positif.

Meski demikian, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paud Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri mengungkapkan bahwa sudah ada 1.296 sekolah yang melaporkan klaster Covid-19 saat PTM Terbatas, total ada 11.615 siswa positif Covid-19.

"Kasus penyaluran itu kira-kira 2,78 persen yang dilaporkan," kata Jumeri.

Tabulasi data ini didapatkan dari 46.500 sekolah yang sudah melakukan PTM Terbatas per tanggal 20 September 2021.

Dirinya merinci jumlah klaster Covid-19 paling banyak ada di SD sebanyak 581 sekolah, lalu di sekolah PAUD sebanyak 525 sekolah, dan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 241 sekolah.

Sementara di Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 170 sekolah, di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada 70 sekolah, dan di Sekolah Luar Biasa (SLB) ada sebanyak 13 sekolah.

Pelajar SD menjadi yang paling banyak terkena Covid-19 akibat PTM Terbatas yakni sebanyak 6.908 orang, dan 3.174 guru SD juga positif Covid-19.

Di tingkat SMP terdapat 2.220 siswa dan 1.502 guru positif Covid-19, PAUD terdapat 953 siswa dan 2.007 positif Covid-19.

Lalu, 1.915 guru dan 794 siswa SMA positif Covid-19, 609 siswa dan 1.594 guru SMK positif Covid-19, dan 131 siswa dan 112 guru SLB positif Covid-19.

Baca Juga: