JAKARTA - Jumlah Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas berbasis keagamaan masih kurang. Dibanding jumlah komunitas agama seperti pesantren dan seminari, jumlah BLK Komunitas masih sedikit. Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah usai menandatangani Perjanjian Kerja Sama BLK Komunitas Tahap II 2021, di Jakarta, Kamis (30/9).
"Sampai 2024 masih jauh dengan kebutuhan pesantren dan seminari," ujarnya. Dia mengatakan, koordinasi terus dilakukan untuk mengetahui jumlah komunitas keagamaan di Indonesia. Ida menyebut, sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2020, sudah ada 2.127 BLK Komunitas. Setiap tahun, pemerintah akan membangun sekurang-kurangnya 1.000 BLK Komunitas.
"Untuk tahun 2021, karena ada pandemi, maka disesuaikan dengan keadaan anggaran. Sekarang membangun 787 BLK Komunitas," ujarnya. Lebih jauh, Ida minta, para pengelola BLK Komunitas untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk membangun kemandirian balai.
Dia terus mengajak perusahaan yang concern terhadap pembangunan SDM untuk memaksimalkan BLK Komunitas. Di sisi lain, Ida berharap BLK Komunitas juga aktif menjalin kemitraan di lingkungan sekitar. "Setelah diberikan, kita dorong agar terbangun kemitraan untuk kemandirian BLK komunitas," katanya.
Ida mengatakan, pemerintah telah menambah pelatihan menjadi 24 kejuruan untuk diterapkan di BLK Komunitas. Menurutnya, ini untuk memperkuat link and match dengan industri maupun UMKM sekitar BLK Komunitas.
"Program pelatihan akan dikembangkan agar disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha, sehingga akhirnya dapat menekan angka," ucapnya.

Baca Juga: