Penanganan wabah Covid-19 di Indonesia memasuki babak baru. Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Keberadaan Perpres tersebut diharapkan agar penanganan kesehatan dan ekonomi yang terdampak Covid-19 nantinya dapat berjalan beriringan.

Dalam Perpres tersebut, perubahan struktur juga terjadi. Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 akan berubah menjadi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Ketua Satgas Pengendalian Covid-19 tetap dijabat oleh Letnan Jenderal Doni Monardo. Sedangkan Juru Bicara Satgas beralih dari Yurianto kepada Prof Wiku Adisasmito.

Lalu, seperti apa sepak langkah-langkah Prof Wiku Adisasmito terkait penunjukannya sebagai Jubir Satgas? Wartawan Koran Jakarta, Muhammad Umar Fadloli berkesesmpatan mewawancarainya. Berikut petikannya.

Apa maksud dikeluarkannya Perpres No 82 Tahun 2020?

Dengan dikeluarkannya Perpres 82 tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid dan PEN, kami ingin sampaikan bahwa Perpres ini untuk penguatan organisasi dan manajemen penanganan Covid-19. Selanjutnya, sebagaimana disampaikan Menko Perekonomian selaku ketua komite kebijakan dalam pernyataan pers, presiden telah menunjuk saya sebagai jubir satgas penanganan covid-19.

Apakah Bapak akan terus memberikan update Covid-19 seperti dilakukan Jubir sebelumnya?

Terjadi perubahan pengumuman kasus covid-19 harian yang sebelum disampaikan oleh Dirjen P2P Kemkes (Yurianto). Kini, update kasus harian dapat langsung dilihat di portal www.covid19.go.id.

Bagaimana progres uji klinis bakal vaksin Covid-19?

Saya ingin sampaikan kabar baik tentang perkembangan vaksin. Indonesia bekerja sama dengan Sinovac perusahaan di Tiongkok yang kerja sama dengan Bio Farma untuk kembangkan vaksin covid-19.

Sebenarnya ada berapa vaksin yang dikembangkan terkait Covid-19?

Saat ini memang cukup banyak perkembangan vaksin di dunia. Ada 240 kandidat vaksin covid yang sedang dikembangkan. Untuk Indonesia, kami kembangkan beberapa kerja sama. Salah satu yang kemajuannya cukup menggembirakan adalah kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac. Saat ini dikerjakan uji klinis fase 3.

Apa harapan dari keberadaan vaksin yang sudah mulai di uji klinis di Indonesia?

Harapannya akan selesai pada akhir tahun ini dan bisa diproduksi mulai tahun depan. Kelak dengan perkembangan ini masyarakat Indonesia bisa dapatkan proteksi penggunaan vaksin. Vaksin ini akan dilakukan uji klinis bekerja sama dengan FK Unpad di Bandung dan Bio Farma.

Berapa lama prose uji klinis dilakukan?

Mengenai berapa lama, proses ini sedang dibahas oleh FK Unpad. Dalam konteks kerja sama antara Sinovac dan Bio Farma, berapa lama tentunya terkait dengan jumlah relawan yang akan direkrut.

Apakah ada penekanan terkait proses uji klinis yang dilakukan oleh Bio Farma?

Kami ingin menegaskan kembali bahwa Indonesia akan berusaha keras untuk menyediakan proteksi kepada masyarakat dengan memproduksi vaksin atau menyediakan vaksin covid19.

Selain Bio Farma, siapa lagi yang akan ikut dalam proses pengadaan vaksin ini?

Kita perlu tahu bahwa dalam rangka kerja sama ini juga ada inisiatif-inisiatif lain yang dilakukan pemerintah indonesia dalam rangka kemandirian bangsa. Sudah pasti bahwa kita menginginkan produksi vaksin akan dilakukan oleh perusahaan dari Indonesia. Dalam hal ini sementara baru PT Bio Farma, sebuah BUMN. Demikian juga ada rencana dengan pihak swasta yaitu PT Kalbe dan nanti tentunya akan berkembang dengan berbagai alternatif dan potensi lainnya.

Ada tim yang ikut mengawasi?

Kami perlu jelaskan bahwa dalam pembuatan vaksin ini, kami membentuk tim pakar di bidang vaksin dan obat dalam satgas. Hal ini untuk memastikan bahwa kandidat vaksin yang dibuat betul-betul sesuai dan cocok untuk kepentingan perlindungan masyarakat Indonesia.

Apa prioritas yang akan diawasi tim pakar terkait vaksin?

Dalam perkembangan vaksin ini pemerintah memprioritaskan pada 3 hal penting. Yaitu, aman, tepat, dan cepat. Kami perlu jelaskan apa yang dimaksud dengan aman. Aman adalah vaksin tersebut mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat dan tidak ada efek samping.

Kedua, harus tepat, artinya betul-betul vaksin tersebut bisa menimbulkan kekebalan spesifik pada virus yang beredar di Indonesia. Ketiga, harus cepat. Terkait ini karena kondisi yang dihadapi dunia termasuk Indonesia kita harus betul-betul cepat untuk bisa melindungi rakyat. Maka dari itu harus dilakukan seluruh ujinya, termasuk uji klinis bisa terlaksana dengan cepat tapi juga benar. Terakhir, dalam konteks cepat, harus bisa diproduksi juga dengan baik dan dalam jumlah yang memadai untuk betul-betul dapat memberikan vaksin kepada seluruh rakyat, yakni perlu diberikan perlindungan.

Bapak mengatakan, tidak akan menyampaikan update Covid-19 kepada pers secara harian, kenapa?

Seperti saudara lihat perkembangan terbaru bahwa satgas tidak lagi mengumumkan data harian melalui konferensi pers. Namun demikian, seluruh data update harian terhadap kasus disampaikan selalu melalui portal www.covid19.go.id /petasebaran. Di situ kami menyampaikan perkembangan kasus yang bisa diakses oleh masyarakat, media tentang keadaan terbaru. Data tersebut akan diumumkan secara rutin setiap pukul 16.00.

Apakah dengan cara mengakses langsung akan menimbulkan persepsi pemerintah menutupi data Covid?

Tidak ada maksud untuk menutup-nutupi data. Mari kita dorong transparansi publik dan silakan masyarakat ikut mengontrol apabila ada kondisi yang tidak sesuai dengan sebenarnya.

Apakah nanti ada yang disampaikan secara langsung?

Kami ingin menampilkan tentang laporan analisis covid 19 mingguan. Kami ingin belajar bersama-sama dengan masyarakat agar betul-betul memahami apa itu covid dan bagaimana cara virus ini menularkan diri di antara masyarakat. Maka dari itu, data dan analisis menjadi sangat penting dalam rangka bertindak secara tepat dan terukur. Data data digunakan sudah dianalisis.

Apa pesan yang Bapak untuk masyarakat agar tidak terjadi kluster baru ke depan?

Kami mohon kepada masyarakat agar betul-betul transparan menyampaikan apa yang ada dan pemerintah juga akan menyampaikan apa adanya dalam rangka reaksi cepat menangani kasus ini. Khususnya beberapa daerah ada yang tenaga kesehatannya juga menjadi cluser. Jadi, cluster-nya di rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

Bisa disebutkan di mana saja?

Contoh di kota Jayapura. Total tenaga kesehatan yang terinfeksi cukup banyak. Ada 240 dan kami yakin wali kota Jayapura berusaha keras untuk melindungi tenaga kesehatan setempat dengan memberikan alat pelindung diri. Wali kota juga akan betul-betul melatih tenaga kesehatan untuk betul waspada dan berhati-hati dalam menangani pasien covid.

Wilayah lain?

Tentunya, ini (menjaga) berlaku untuk seluruh tenaga kesehatan yang jumlahnya terbatas. Mereka harus kita lindungi. Maka dari itu selalu waspada menggunakan alat pelindung diri yang baik dan menerapkan biosafety dan biosecurity di dalam pekerjaannya sehari-hari.

Apakah ada pesan khusus sebagai Jubir baru kepada masyarakat terkait bahaya Covid-19?

Kami ingin menyampaikan, meskipun ada berbagai berita positif, kita harus tetap waspada. Ternyata di beberapa tempat masih ada masyarakat yang belum patuh terhadap protokol kesehatan. Mari kita saling ingatkan untuk memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Karena situasi ini masih terjadi di beberapa kerumunan masyarakat baik di tempat umum maupun tempat wisata dan aktivitas sosial lainnya.

Protokol Kesehatan harus terus digalakkan?

Sekali lagi tolong agar kita semua disiplin patuh protokol kesehatan. Ini adalah investasi untuk kami, untuk kita, dan untuk seluruh masyarakat Indonesia agar bisa beraktivitas produktif dan aman dari covid-19.

S-2

Baca Juga: