MANCHESTER - Pertemuan kembali atau reuni Manchester United dengan mantan pelatih klub berjuluk Setan Merah itu, Jose Mourinho, terjadi dalam laga Liga Eropa melawan Fenerbahce, Jumat (25/10) dini hari WIB. Ini menjadi pengingat menyakitkan, sedikit sekali yang berubah bagi klub yang bermarkas di Old Trafford, sejak Mourinho dipecat enam tahun lalu.
Pelatih saat ini, Erik ten Hag, baru saja memperpanjang napasnya dengan kemenangan 2-1 atas Brentford hari Sabtu lalu. Ini mengakhiri lima pertandingan tanpa kemenangan. Namun, pelatih asal Belanda tersebut masih berada di bawah tekanan besar karena MU terpuruk di paruh bawah klasemen Liga Inggris.
Dengan hanya dua poin dari dua pertandingan pembuka di Liga Eropa, bila kalah dari tim asuhan Mourinho bisa menjadi pukulan besar lainnya dalam perjuangan Ten Hag untuk bertahan. MU menunjuk Mourinho pada 2016, berharap pelatih berjuluk the special one itu dapat bersaing dengan Pep Guardiola di Manchester City dan Jurgen Klopp di Liverpool.
Selama dua setengah tahun di Old Trafford, Mourinho menambah koleksi trofinya dengan memenangkan Piala Liga dan Liga Eropa di musim pertamanya sebagai pelatih. Di musim keduanya, MU finis di posisi kedua di bawah City asuhan Guardiola. City mencatat rekor 100 poin di Liga Inggris.
Namun, keadaan dengan cepat memburuk dan Mourinho dipecat oleh MU sebelum Natal musim ketiganya. Melihat kekacauan di Old Trafford selama masa kepelatihannya, Mourinho kemudian mengatakan bahwa finis di posisi kedua bersama MU musim 2017-2018 adalah pekerjaan terbaik dalam karirnya.
Pernyataan itu awalnya dianggap sebagai klaim berlebihan khas Mourinho. Sebab dia dikenal sering komentar kontroversial selama tiga dekade melatih berbagai klub top Eropa. Namun, sejak saat itu, Ole Gunnar Solskjaer, Ralf Rangnick, dan Erik ten Hag telah menempati kursi panas Old Trafford. Mereka tak mampu mengembalikan kejayaan MU.
Enam musim berselang, 81 poin yang diraih Mourinho masih menjadi capaian terbaik MU di Liga Inggris sejak pensiunnya Alex Ferguson tahun 2013. Kekeringan gelar tersebut tampaknya tidak akan berakhir dalam waktu dekat. City dan Liverpool masih jauh di depan MU. "Bukan hanya soal musim ini, tapi sejak kami terakhir kali memenangkan liga pada 2013, klub ini seperti dalam kekacauan," ujar mantan bek MU, Patrice Evra. Setidaknya, Ten Hag telah membawa trofi kembali ke Old Trafford setelah enam tahun tanpa gelar. ben/AFP/G-1