SINGAPURA - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, menyepakati sejumlah kerja sama di berbagai bidang, termasuk pengembangan ekonomi digital.


"Kerja sama ekonomi digital bukan lagi merupakan opsi, namun sebuah keniscayaan. Ini akan menjadi prioritas bagi Indonesia dan Singapura," kata Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama PM Lee di The Istana, Singapura, Kamis (7/9).


Dengan menggabungkan potensi investasi, teknologi, talenta, serta potensi pasar yang besar, Presiden pun meyakini kerja sama ekonomi digital akan membawa ekonomi Indonesia dan Singapura semakin melompat maju. "Bukan hanya melangkah maju, namun melompat maju," ucap Jokowi.


Presiden lalu menyebut Batam sebagai tempat yang ideal untuk mengembangkan kerja sama ekonomi digital seperti digital park cluster di Nongsa Batam. Pembangunan start-up incubator, program training for trainers baik untuk pekerja IT maupun para dosen.


"Selain ekonomi digital, kerja sama pariwisata juga merupakan peluang besar yang belum dioptimalkan. Indonesia memiliki objek wisata yang sangat lengkap, wisata sejarah, budaya, alam, kuliner ataupun belanja. Destinasi baru terus dikembangkan termasuk 'Ten New Bali'," tutur Presiden.


Oleh karena itu, Presiden Jokowi dan PM Lee sepakat meningkatkan kerja sama dan menyinergikan keunggulan yang dimiliki kedua negara di bidang pariwisata, di antaranya melalui pengembangan destinasi wisata bersama (joint destinations), kerja sama pengoperasian wisata kapal pesiar.


Selain itu, pembangunan dermaga kapal pesiar, peningkatan investasi infrastruktur pariwisata, serta kerja sama pengembangan Meeting, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE).


Nota Kesepahaman


Berdasarkan keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Setpres, Presiden Jokowi dan PM Lee menyepakati sejumlah kerja sama di berbagai bidang. Kesepakatan tersebut didapatkan seusai pertemuan bilateral dan langsung dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman kerja.


Beberapa kesepakatan itu seperti kerja sama pendidikan dan pelatihan vokasional antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Keterampilan Singapura, Ong Ye Kung, lalu kerja sama bidang pendidikan antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, dan Menteri Pendidikan Dasar Singapura, Ng Chee Meng.


Setelah itu, kerja sama bidang pendidikan tinggi antara Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir, dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Keterampilan Singapura, Ong Ye Kung, dan kerja sama pengelolaan risiko bencana antara Kepala BNPB, Willem Rampangilei, dan Komisioner Pasukan Pertahanan Sipil Singapura, Eric Yap.


Kehadiran Jokowi ke Singapura juga untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik. "Singapura telah menjadi mitra utama Indonesia di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata. Demikian juga Indonesia untuk Singapura," kata Presiden. fdl/AR-2

Baca Juga: