JAKARTA - Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melakukan pembahasan penguatan hubungan antara Indonesia dan AS, terutama dalam hal ekonomi dan pemberantasan terorisme.

Pertemuan kedua kepala negara itu dilakukan di sela-sela hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20, di Hamburg, Jerman, Sabtu (8/7).


Dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada media, Minggu (9/7), Presiden Jokowi sempat menyampaikan apresiasi atas komitmen AS untuk tidak memusuhi Islam dan bekerja sama dengan negara-negara muslim untuk memerangi terorisme.

Komitmen AS tersebut sesuai dengan "Riyadh Summit" Mei lalu di Riyad, Arab Saudi, yang juga dihadiri kedua pemimpin.


Sementara itu, di bidang ekonomi, Presiden Jokowi menyampaikan kepedulian Indonesia terhadap ekspor kelapa sawit untuk biodisel ke AS. Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia mengimpor kedelai dalam jumlah yang besar.


Sebelumnya ketika memulai pertemuan, Presiden Jokowi mencairkan suasana dengan menyampaikan salam dari para penggemar Trump di Indonesia dan undangan untuk berkunjung.

"Pertama kali saya ingin menyampaikan salam dari jutaan penggemar Anda di Indonesia. Mereka sangat ingin bisa menyambut Anda di Indonesia," ujar Jokowi yang disambut tawa oleh Trump.

Jokowi juga menyampaikan terima kasih karena atas kunjungan Wakil Presiden, Mike Pence, ke Jakarta, April lalu.


Presiden Jokowi dan rombongan pada Minggu petang telah kembali dari lawatan ke Turki dan mengikuti KTT G-20, di Jerman.

Pesawat kepresidenan tiba di Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 17.00 WIB. Jokowi turun dari pesawat ditemani Ibu Negara Iriana langsung disambut Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah pejabat.


Pembangunan Berkelanjutan


Saat menjadi pembicara di KTT G20, Jokowi mengingatkan kepada para pemimpin negara G20 terhadap komitmen Agenda 2030 terkait pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dalam KTT G20, di Hamburg, Jerman.

Presiden Joko Widodo telah mengambil dan memimpin langsung berbagai langkah guna memastikan pelaksanaan Agenda 2030.

"Saya telah menandatangani Peraturan Presiden dan membentuk Tim Koordinasi Nasional bagi implementasi SDGs," kata Presiden Jokowi, di Hamburg Messe Und Congress.


Indonesia juga akan menggunakan forum PBB pada minggu yang akan datang untuk melaporkan implementasi Agenda 2030 melalui Voluntary National Review.

Di KTT G20, Presiden Jokowi juga menyampaikan kembali komitmen Indonesia terhadap implementasi Paris Agreement atau kesepakatan Paris.


Presiden Jokowi menyampaikan bahwa dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, Indonesia akan menjadi bagian dari solusi dengan melakukan berbagai langkah antisipasi perubahan iklim antara lain memperpanjang moratorium pembukaan lahan baru.

Selain itu, membentuk Badan Restorasi Gambut untuk memperbaiki dua juta hektare lahan gambut dalam lima tahun dan memperkuat upaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

"Indonesia juga melakukan pengurangan sampah dengan reduce-reuse-recycle sebesar 30 persen pada 2025 dan menetapkan target mengurangi sampah plastik laut (marine plastic debris) sebesar 70 persen hingga tahun 2025," ujar Presiden Jokowi. Rtr/uci/fdl/AR-2

Baca Juga: