Indonesia harus mampu mensinergikan kehidupan modern dengan sikap-sikap yang toleran terhadap semua kelompok masyarakat agar muncul harmoni.

MATARAM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para alumni Al Azhar untuk bersama-sama dengan pemerintah menyebarkan nilai-nilai moderasi Islam dan toleransi melalui cara yang sesuai dan mudah diterima oleh generasi muda Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden saat Penutupan Konferensi Internasional dan Multaqa Nasional IV Alumni Al Azhar Indonesia, yang digelar di Aula Utama Gedung Islamic Center, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (19/10).

"Saya mendukung sekali tema muktamar konferensi kali ini yaitu mengenai moderasi Islam dan toleransi Islam," kata Presiden Jokowi. Hadir mendampingi Presiden dalam acara ini adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi.

"Saya kira ke depan metodemetode dengan menggunakan dakwah di media sosial akan sangat efektif terutama untuk generasi milenial, anak muda, yang mau tidak mau kita rangkul dengan dakwah-dakwah yang kita sampaikan," sambung Presiden. Meski begitu, Presiden juga meminta alumni Al Azhar untuk tidak lengah dan ikut mengawasi aktivitas media sosial. Hal itu dikarenakan perubahan dunia dan perkembangan teknologi yang cepat tanpa pengawasan akan mempengaruhi karakter anak bangsa di masa mendatang.

"Pertanyaan saya, siapa yang menyaring?, siapa yang membuat 'screening' bahwa yang disampaikan itu benar bukan pendapat pribadi bukan tafsir pribadi?. Karena sekarang ini banyak sekali saya lihat ada fenomena yang gampang sekali mengkafirkan orang," ucap Presiden. Presiden pun berharap niat baik para alumni Al Azhar dapat terwujud dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan negara Indonesia.

"Saya sangat menghargai pertemuan muktamar ini. Semoga hasil konferensi yang ada bermanfaat bagi kita semua dalam rangka moderasi Islam dan membangun toleransi yang baik," tutup Presiden. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan alasan kehadiran dalam acara karena Al Azhar dinilainya sebuah institusi ilmiah yang berhasil mencetak generasi dengan pemikiran-pemikiran besar dalam berdakwah.

"Kenapa saya datang ke sini? Saya tahu Al Azhar adalah institusi besar dengan pemikiranpemikiran besar. Tahun lalu saat saya bertemu Grand Syeikh Al Azhar di Jakarta, Februari tahun lalu, beliau menyampaikan pentingnya moderasi Islam dan toleransi," tutup Presiden seraya mengatakan moderasi dan toleransi sangat penting diterapkan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara di Tanah Air.

Presiden kemudian menghadiri silaturahmi dengan para ulama di Nusa Tenggara Barat. Dia disambut warga dengan antusias. Acara digelar di Pondok Pesantren Qamarul Huda, Bagu, Lombok Tengah, NTB, Kamis malam.

Apresiasi

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar, Prof. Quraish Shihab menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Presiden Joko Widodo dalam acara Penutupan Konferensi Internasional dan Multaqa Nasional IV Alumni Al Azhar Indonesia.

Menurut Prof. Quraish kehadiran Presiden memberikan kebanggaan tersendiri bagi para alumni Al Azhar di Indonesia maupun di seluruh dunia. "Hari ini di koran terbesar di Mesir disampaikan (bahwa) Bapak Presiden Republik Indonesia akan menghadiri acara ini, sekali lagi terima kasih Bapak Presiden," kata Prof. Quraish Shihab dalam sambutannya. fdl/AR-3

Baca Juga: