Presiden Rusia Vladimir Putin akan bergabung dengan KTT para pemimpin G20 minggu depan "jika situasinya memungkinkan", rekannya dari Indonesia dan tuan rumah pertemuan itu mengatakan pada hari Selasa, menambahkan bahwa Putin dapat hadir secara virtual sebagai gantinya.

Joko Widodo, yang merupakan ketua blok ekonomi utama tahun ini, mengatakan Putin selama percakapan telepon pekan lalu tidak mengesampingkan menghadiri KTT di Bali, dan akan bergabung jika memungkinkan.

"Tapi kalau tidak mungkin dia akan meminta untuk melakukannya secara virtual," kata Jokowi kepada wartawan saat berkunjung ke Bali. Dia tidak menguraikan.

Surat kabar Financial Times sebelumnya mengutip Jokowi yang mengatakan bahwa percakapannya dengan Putin telah memberinya "kesan kuat" bahwa dia tidak akan hadir.

Pertemuan di Bali diperkirakan akan didominasi oleh ketegangan atas invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus".


Kementerian luar negeri dan istana kepresidenan Indonesia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Sebagai tuan rumah G20, Indonesia telah menolak tekanan dari negara-negara Barat dan Ukraina untuk tidak mengundang Putin dari KTT para pemimpin dan mengusir Rusia dari kelompok tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki wewenang untuk melakukannya tanpa konsensus di antara para anggota.


Jokowi dalam sebuah wawancara dengan Financial Times mengatakan Rusia disambut baik di KTT itu, yang ia khawatirkan akan dibayangi oleh peningkatan ketegangan internasional yang "sangat mengkhawatirkan".

"G20 tidak dimaksudkan untuk menjadi forum politik. Ini dimaksudkan untuk membahas ekonomi dan pembangunan," katanya seperti dikutip.

Indonesia juga mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang mengatakan dia tidak akan ambil bagian jika Putin melakukannya.

Beberapa pemimpin dunia lainnya, termasuk Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping, diperkirakan akan hadir.

Baca Juga: