JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono yang telah diputuskan menjadi Penjabat Gubernur (Pj) DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan pada tanggal 16 Oktober 2022 mendatang, dapat mengatasi persoalan utama Ibu Kota Jakarta seperti kemacetan dan banjir.

"Kemarin saya sudah sampaikan kepada Pak Heru, utamanya persoalan DKI Jakarta yakni macet dan banjir harus ada progres perkembangan yang signifikan," kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (10/10).

Presiden mengungkapkan sejumlah alasan yang melatarbelakangi dirinya memilih Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. Menurut Jokowi, salah satu alasannya karena Heru memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

"Saya sudah kenal Pak Heru lama sekali. Sejak jadi apa, Wali Kota di DKI, kemudian waktu memegang badan keuangan, saya tahu betul rekam jejak cara bekerja, kapasitas, kemampuan, saya tahu semuanya. Dan komunikasinya sangat baik dengan siapa pun sehingga kita harapkan nanti ada percepatan-percepatan," kata Jokowi.

Mobil Ramah Lingkungan

Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna, mengatakan Pj Gubernur harus berani mendorong penggunaan mobil listrik yang ramah lingkungan. Karena presiden sudah mengeluarkan aturan percepatan kendaraan mobil listrik (berbahan bakar listrik) juga disiapkan di setiap instrumen pemerintah.

"Itu salah satu kemampuan oleh Pj Gubernur untuk mendorong penggunaan mobil listrik agar bisa digunakan di jalur ganjil genap dan bisa menggunakan parkir bebas. Pasti banyak yang bisa dilakukan pak Heru Budi," jelasnya.

Selain itu, kata Yayat, Pj Gubernur harus mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan Jakarta. "Apalagi dia teknokrat yang memiliki pengalaman di Jakarta, tinggal minta masukan apa yang perlu dilakukan dengan waktu pendek sekitar 2 tahun," ucapnya.

Yayat menyatakan inovasi-inovasi tersebut dapat dilakukan PJ Gubernur untuk mencapai target dalam waktu dua tahun ini. "Khususnya dibidang transportasi," ungkapnya.

Yayat menjelaskan DKI Jakarta seharusnya sudah mulai mengembangkan transportasi cerdas dengan menggunakan sistem elektronik. "Pengertiannya, transportasi dengan berbasis elektronik, pengaturan jalan, pengaturan lampu, dan sebagainya," tandasnya.

Di tempat terpisah Pengamat perkotaan Nirwono Joga mengatakan, ada beberapa pekerjaan rumah (PR) penting bagi Penjabat Gubernur DKI Jakarta. Pertama, penanganan banjir (pembenahan sungai secara terpadu dan revitalisasi situ/ danau/embung/waduk untuk mengatasi banjir kiriman, rehabilitasi saluran air dan penambahan luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota, restorasi kawasan pesisir pantai utara jakarta untuk menyelesaikan banjir rob).

Kedua, mengurai kemacetan yang semakin parah dan mengurangi polusi udara melalui integrasi sistem dan infrastruktur seluruh transportasi publik dengan satu manajemen satu harga/tiket satu perjalanan untuk semua angkutan.

Baca Juga: