JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Minggu (26/6) pagi, bertolak ke Jerman untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kelompok tujuh negara (G7) yang akan berlangsung di Kastil Elmau, kawasan terpencil di Garmisch-Partenkirchen, di Selatan Jerman, pada 26-27 Juni 2022.

Tujuh negara industri maju yang bertemu, yaitu Amerika-Serikat (AS), Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Perancis. Indonesia diundang sebagai rekanan dalam KTT bertajuk G7 Summit for Partner Countries. Salah satu agenda yang dibahas dalam pertemuan itu adalah mencari solusi mengenai krisis pangan dan energi dunia.

Presiden dalam keterangan persnya sebelum berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengatakan Indonesia diundang sebagai negara mitra dalam KTT G7 dan sebagai Ketua G20.

"Yang pertama, akan ke Jerman untuk menghadiri KTT G7, di mana kita di sini adalah sebagai negara mitra dari G7 dan juga diundang untuk menghadiri KTT G7 ini sebagai Ketua Presidensi G20," kata Presiden dalam keterangan pers yang disaksikan secara virtual.

Adapun masalah pangan dan rantai pasokan menjadi salah satu pembahasan dalam KTT G7 itu.

"Di sini, kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan, krisis energi yang sedang melanda dunia," kata Jokowi.

Sekalipun G7 hanya mewakili 10 persen populasi dunia, namun mereka menguasai 45 persen perekonomian global. Karena dituduh justru memperbesar kesenjangan, dalam beberapa tahun terakhir G7 juga mengundang wakil-wakil negara berkembang untuk hadir dan bersuara.

Indonesia diundang sebagai Presidensi G20, sementara Afrika Selatan, Argentina, India, dan Senegal mewakili suara negara-negara berkembang. Selain itu, Uni Eropa juga selalu diundang sebagai pengamat.

Ruang Dialog

Presiden menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, negara-negara peserta G7 juga akan mendorong perdamaian di Ukraina dan Russia, dan juga mengakui solusi atas perang antara Russia-Ukraina memang tidak mudah. Oleh karena itu, Indonesia pun akan mengajak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan Presiden Russia, Vladimir Putin, membuka ruang dialog.

Setelah menghadiri KTT G7, Presiden Jokowi dan rombongan dijadwalkan menyambangi Zelenskyy dan Putin secara terpisah di Kiev dan Moskwa untuk meminta agar perang dihentikan demi membangun perdamaian dunia.

"Dengan misi yang sama, saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang," kata Presiden.

Seorang pejabat pemerintah Jerman, seperti dikutip Reuters, mengatakan para pemimpin G7 berniat membatasi harga minyak Russia sebagai bagian dari upaya meningkatkan tekanan pada Russia atas invasinya ke Ukraina, tanpa memicu tekanan inflasi global.

Baca Juga: