JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan tiga bekal keahlian yang harus dimiliki Generasi Milenial dan Generasi Z untuk mengoptimalkan produktivitasnya, yakni melek finansial, kemampuan berwirausaha dan keahlian digital.

"Harus melek finansial, harus berwirausaha, menguasai keahlian digital, digital savvy atau mudah beradaptasi dengan teknologi digital, tetapi tetap memiliki kepedulian sosial yang tinggi," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya secara daring di Pekan Milenial Naik Kelas yang disaksikan di Jakarta, Selasa (5/4).

Menurut Presiden, saat ini Generasi Milenial (kelahiran 1981-1996) di Indonesia mencapai 69 juta jiwa atau 25,87 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 270 juta jiwa. Sedangkan Generasi Z mencapai 75 juta jiwa atau 27,9 persen dari total jumlah penduduk.

Dengan besarnya komposisi tersebut, maka Gen Milenial dan Gen Z diprediksi akan menjadi penentu arah Indonesia di masa depan.

Presiden menilai melek finansial penting agar Gen Milenial dan Gen Z memiliki perencanaan keuangan yang baik sehingga mampu menyeimbangkan kegiatan konsumsi dan investasi.

Kemudian, kaum muda juga perlu memiliki kemampuan berwirausaha agar tidak tergantung pada ketersediaan lapangan kerja, dan justeru sebaliknya menciptakan dunia kerja bagi masyarakat.

Pemerintah, kata Presiden, mendukung kemudahan akses permodalan bagi kaum muda yang ingin berwirausaha. Salah satu dukungan itu melalui Program Kartu Prakerja yang dapat dimanfaatkan untuk memulai usaha-usaha baru.

Kepala Negara juga berpesan bahwa anak-anak muda tidak boleh tertinggal dalam pemanfaatan teknologi digital. Hal itu karena hampir seluruh kegiatan masyarakat seperti pendidikan, transportasi, investasi, belanja, liburan dan kesehatan bergantung pada perangkat digital.

Gen Milenial dan Gen Z juga diminta Presiden untuk terus mengembangkan keahlian masa depan (future skills), dan keahlian baru yang bermunculan (emerging skills) serta memiliki kepercayaan yang tinggi dan siap berkompetisi dengan talenta global.

SDM Terampil

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan sumber daya manusia atau SDM yang terampil dan kompeten dapat menjadi salah satu kunci agar Indonesia terhindar dari kondisi middle income trap.

"Tentu melalui knowledge based economy maka Indonesia harus memiliki SDM yang sangat terampil, kompeten, dan juga melek akan teknologi," ujar Erick dalam seminar daring di Jakarta, Selasa (5/4).

Menurut Erick, hal ini bertujuan agar para generasi muda dapat mendorong kemajuan ekonomi bangsa Indonesia supaya tidak terjebak dalam kondisi middle income trap.

Baca Juga: