Presiden Jokowi berharap untuk bisa berdiskusi tentang isu global, terutama perdamaian dengan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia nanti.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan harapannya untuk bisa berdiskusi tentang isu global, terutama perdamaian, dengan Paus Fransiskus yang akan melakukan perjalanan apostolik dan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada September 2024.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi usai meresmikan Bendungan Leuwikeris serta modernisasi dan rehabilitasi Daerah Irigasi Menganti Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), Kamis (29/8).

"Yang berkaitan utamanya dengan perdamaian. Saya kira itu yang sangat penting yang akan kita bicarakan dengan beliau," kata Presiden Jokowi.

Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa agenda utama pertemuan dengan Paus Fransiskus akan membahas upaya penyelesaian konflik-konflik dunia, termasuk situasi di Gaza dan Ukraina, serta konflik-konflik kecil lainnya.

"Agar perdamaian di seluruh konflik perang, baik yang ada di Gaza, baik yang ada di Ukraina, dan konflik-konflik sedang, kecil, lainnya, yang juga ada di beberapa negara juga bisa kita selesaikan," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengatakan dirinya sedapat mungkin akan terus mendampingi Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus selama kunjungan di Indonesia. "Ya sedapat mungkin saya akan bersama beliau," kata Presiden.

Dia menyampaikan semua proses penyambutan Paus ke Indonesia sudah direncanakan dan diharapkan berjalan dengan baik. "Karena beliau akan berkunjung ke beberapa tempat dan juga akan mengadakan misa di Gelora Bung Karno yang akan dihadiri oleh umat Katolik Indonesia," jelas Presiden.

Presiden Widodo juga akan menyambut Paus di Istana Kepresidenan Jakarta secara kenegaraan dan melakukan dialog bersama Paus. Isu yang akan dibahas berkaitan dengan perdamaian dunia.

Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan apostolik dan kunjungan kenegaraan ke Indonesia 3-6 September 2024.

Paus akan tiba di Indonesia tanggal 3 September 2024. Selanjutnya pada tanggal 4 September, Paus akan diterima secara kenegaraan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, serta melakukan kegiatan di Istana Negara Jakarta.

Pada tanggal 5 September, Paus akan melakukan kegiatan di Masjid Istiqlal dan di Gereja Katedral Jakarta, serta memimpin misa akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Agen Persaudaraan

Sebelumnya diberitakan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Antonius Subianto Bunjamin mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah untuk membawa misi kemanusiaan dan misi persaudaraan.

Dia berharap kunjungan Fransiskus ke Indonesia yang tertunda sejak 2020 akibat pandemi Covid-19, bisa menjadikan Indonesia sebagai agen persaudaraan kemanusiaan di Asia.

Sementara itu Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan Vatikan memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak mengenai Islam di Indonesia. "Karena Islam di Indonesia itu berbeda. Jadi itu menarik untuk saudara-saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan," kata Suharyo.

Dia juga mengatakan Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta yang berdiri berdampingan adalah simbol kehidupan harmonis di Indonesia.

Suharyo menilai bahwa kunjungan Paus Fransiskus juga untuk menghargai dan mendorong agar persaudaraan untuk terus dirawat dan dikembangkan.

Baca Juga: