Presiden Jokowi mengajak umat Islam untuk ikut melestarikan kekayaan Nusantara, menggunakan seni budaya sebagai bagian dari dakwah dan syiar untuk membangun peradaban.

JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo mengajak umat Islam khususnya warga NU untuk menggunakan seni dan budaya sebagai bagian dari dakwah.

Ajakan tersebut dilontarkan dalam sambutannya di acara Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) di Stadion Diponegoro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1) malam. Sebuah rangkaian acara Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).

"Saya ingin mengajak umat Islam di seluruh penjuru Tanah Air, khususnya warga NU, untuk ikut menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Nusantara yang beragam, menggunakan seni budaya sebagai bagian dari dakwah dan syiar untuk membangun peradaban, membawanya tetap eksis dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman di masa depan," kata Presiden dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (10/1).

Presiden menilai, seni dan budaya bukan hanya tontonan tapi juga mengandung pesan tuntunan hidup untuk selalu mengingat keagungan Allah Swt. serta mengajak amar ma'ruf nahi munkar.

"Menghaluskan rasa, memperkuat toleransi serta moderasi dan menjaga keharmonisan dalam keberagaman, serta memperkuat sistem sosial dalam masyarakat kita nusantara," imbuhnya.

Presiden menekankan, bangsa Indonesia harus belajar dari alim ulama di masa lalu, antara lain Wali Songo yang memilih jalan kebudayaan dalam menjalankan dakwah dan syiar Islam.

"Membuat ajaran Islam bisa bersanding dan menjiwai kebudayaan-kebudayaan yang ada di daerah-daerah kita di tanah air yang beragam yang bermacam-macam dan memberikan kontribusi besar dalam membangun peradaban nusantara," ucapnya.

Jokowi mengatakan, berkat kearifan para alim ulama, bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, bangsa, dan budaya dapat tetap kokoh, rukun, dan bersatu.

"Berkat kearifan alim ulama negara kita memiliki beragam seni budaya dengan corak keislaman yang kokoh yang telah beradaptasi dan mewarnai corak ragam kebudayaan Indonesia, memperkaya dan menjadikan kebudayaan kita semakin istimewa," katanya.

Dalam acara itu, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Hadir juga Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf, Ketua Steering Committee (SC) Peringatan Satu Abad NU Erick Thohir dan Ketua Organizing Committee (OC) Peringatan Satu Abad NU Yenny Wahid.

Baca Juga: