LONDON - Kandidat unggulan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menyatakan dirinya akan mengajukan tawaran kepada Uni Eropa (UE) untuk merundingkan perdagangan bebas pasca keluarnya Inggris dari keanggotaan UE (Brexit).

Dalam tawaran itu, Johnson pun mengatakan jika UE menolak langkah itu, maka Inggris akan meninggalkan UE tanpa disertai kesepakatan pada 31 Oktober mendatang.

Informasi itu disampaikan ketua kampanye Johnson, Duncan Smith, kepada Sky News, Selasa (2/7). "Jika Johnson jadi PM Inggris, maka dengan lantang mengatakan Inggris tak akan kembali (jadi anggota UE) dan melakukan negosiasi ulang," kata Smith.

"Apa yang akan kami lakukan adalah akan memberikan tawaran berbeda dan berkata kepada UE bahwa kami menginginkan perdagangan bebas. Saat ini kami bisa mulai membicarakannya jika UE serius dan ingin memiliki sebuah proses yang berarti dan tak berakhir dengan penerapan tarif dan sebagainya setelah 31 Oktober nanti. Jika itu yang UE inginkan, maka kami siap untuk berunding," papar Smith.

Sementara rival Johnson, Jeremy Hunt, pada Senin (1/7) memaparkan ia akan menggelontorkan miliaran pound untuk mengurangi dampak dari kemungkinan Brexit terlaksana tanpa kesepakatan.

Hunt sebelumnya mengatakan jika Inggris meninggalkan UE tanpa kesepakatan, maka akan menjadi kesalahan yang akan disesali selama beberapa generasi. Lalu Hunt menjelaskan komitmen kuatnya untuk mendukung langkah tersebut dengan mengungkap serangkaian rencana.

"(Brexit) tak disertai kesepakatan bukan hal yang diinginkan saya. Tetapi jika kesepakatan mundur tak digubris, maka satu-satunya cara untuk memenuhi mandat demokratis referendum adalah meninggalkan UE tanpa kesepakatan, yang akan kami lakukan," ungkap Hunt saat berpidato pada acara Policy Exchange di London.

Kekuatan Fiskal

Dalam paparannya, Hunt pun menjelaskan ia akan membatalkan semua cuti semua pejabat negara demi persiapan Brexit tanpa kesepakatan, serta memangkas pajak korporasi.

Hunt pun menjelaskan bahwa pemerintah Inggris harus menggelontorkan anggaran senilai 6 miliar poundsterling untuk membantu sektor industri yang terkena imbas terparah jika Brexit tanpa kesepakatan.

Sayangnya gagasan Hunt itu mendapat tentangan keras dari Menteri Keuangan Inggris, Philip Hammond. yang mengawasi banyak aspek dari pemotongan itu segera menolak rencana tersebut.

"Penggunaan kekuatan fiskal untuk menghadapi kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan, hanya dimungkinkan jika Inggris keluar dari UE melalui masa transisi yang tertib," cuit Hammond di media sosial.

Walau begitu, Hunt yakin UE akan membuka kembali perundingan jika ada ancaman serius dari kesepakatan, dan mengatakan ia hanya akan meminta perpanjangan tenggat waktu 31 Oktober jika kesepakatan hendak dicapai.

"Sebagai perdana menteri, saya akan membuat keputusan pada 30 September, apakah ada peluang realistis dari kesepakatan baru yang disetujui parlemen," kata dia. "Jika penilaian saya adalah bahwa tidak ada kesepakatan yang harus diperjuangkan, maka saya akan segera menghentikan semua diskusi dengan UE dan memusatkan perhatian seluruh negara pada persiapan tanpa kesepakatan," pungkas Menlu Inggris itu. ang/AFP/CNA/I-1

Baca Juga: