JAKARTA - Presiden Tiongkok Xi Jinping pada hari Minggu (16/10) memuji aturan Partai Komunis dan membela kebijakan Covid-nya ketika membuka Kongres lima tahunan di mana ribuan delegasi yang dipilih sendiri akan menyetujui upayanya untuk masa jabatan ketiga.

Xi berjalan di atas panggung diiringi tepuk tangan meriah dari 2.300 delegasi yang berkumpul di Aula Besar Rakyat Beijing.

Pada awal pidato, Xi menegaskan kebijakan Covid Tiongkok adalah untuk keselamatan mereka.

Jika terpilih sebagai pemimpin partai untuk masa jabatan lima tahun lagi, Xi hampir pasti akan terpilih sebagai presiden pada pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional Tiongkok pada Maret.

Armada bus membawa wartawan dan peserta lainnya ke alun-alun kosong dikelilingi bendera merah.

"Hidup Partai Komunis Tiongkok yang agung, mulia, dan benar," bunyi salah satu spanduk merah yang menghiasi aula.

Tugas utama para delegasi adalah untuk mendukung kampanye Xi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memerintah selama tiga periode.

Dalam konklaf tertutup, para delegasi juga akan memilih anggota Komite Sentral yang beranggotakan 200 orang, yang akan memilih Politbiro beranggotakan 25 orang dan Komite Tetapnya -- badan kepemimpinan tertinggi negara itu.

Di pidatonya, Xi juga fokus pada dua isu paling sensitif yakni kedaulatan dan keamanan, terkait Hong Kong dan Taiwan.

Xi memuji transisi Hong Kong dari "situasi kacau menjadi teratur: sementara menyerukan perjuangan melawan separatism dan campur tangan di pulau berpemerintahan sendiri Taiwan.

Segalanya tampak berjalan lancar bagi Xi, pria 69 tahun ini ditegaskan kembali menjadi sekretaris jenderal partai setelah rapat yang panjang, meneguhkan posisinya sebagai pemimpin paling kuat Tiongkok setelah Mao Zedong.

'Kelelahan'

Kebijakan tersebut telah memperkuat kontrol sosial atas warga negara Tiongkok di negara yang telah dikritik secara internasional karena pelanggaran hak asasi manusia.

"Ini cukup paradoks," kata Valaria Tan, seorang analis dari Mercator Institute for Tiongkok Studies di Berlin."Xi akan keluar dari Kongres dengan sangat kuat, tetapi negara yang dia pimpin sedang dalam masalah."

"Anda memang melihat kelelahan setelah hampir tiga tahun nol-Covid," kata Tan, menunjuk ketidakpuasan di media sosial.

Rekaman video dan foto yang dibagikan di media sosial pada hari Kamis menunjukkan seorang pengunjuk rasa menggantungkan dua spanduk yang dilukis dengan tangan di sisi jembatan dengan slogan-slogan yang mengkritik kebijakan Partai Komunis.

Kongres diadakan di bawah kebijakan nol-Covid yang ketat yang membatasi penyelenggara dan jurnalis dalam gelembung yang aman dari virus dua hari sebelumnya.

Di sebuah hotel di Beijing barat, penyelenggara mendirikan sebuah pusat pers yang penuh dengan pameran yang memuji Xi, dihiasi tanda tangan merah dan emas Partai Komunis.

Baca Juga: