JAKARTA- Peristiwa dijatuhkannyabomatomdi Hiroshima dan Nagasaki, menandai digunakannya kekuatan nuklir dalam perang. Efeknya begitu mengerikan. Dua kota di Jepang itu hancur lebur. Ratusan ribu warga di dua kota itu meregang nyawa oleh duabomatomtersebut.
Lalu, mungkinkah perang nuklir akan pecah? Persaingan senjata nuklir, pasca perang dunia kedua, tetap tak berhenti. Dua negara, Amerika Serikat dan Russia kini melanjutkan persaingan senjata nuklir setelah era perang dingin berakhir. Bahkan, Amerika dengan NATO-nya, dan Russia, kerap saling gertak.
Lalu bagaimanakah kalau efek yang akan ditimbulkan jika perang nuklir antara Russia dan NATO dan Amerika terjadi? Ini analisa pakar, jika perang besar menggunakan senjata nuklir ini akhirnya pecah.
Mengutip situsSputniknews.com, menurut analisa Peneliti Amerika dari Universitas Princeton, jika saling serang antara Russia dan NATO terjadi menggunakan senjata nuklir, maka Eropa akan hancur luluh lantak. Pun, Russia bakal hancur berantakan.
Menurut perkiraan para pakar dari Universitas Princeton, saling serang dengan senjata nuklir bakal memakan kurang dari 5 jam. Setelah itu kehancuran yang akan terjadi. Para pakar memperkirakan, 34 juta orang akan tewas dan 57,4 juta terluka, seketika.
Selanjutnya perang nuklir ini, menurut para pakar, akan mengakibatkan sekitar 18 juta korban setiap jam. Dan yang pasti, menurut peneliti Universitas Princeton akan ada efek jangka panjang lainnya. Sangat mengerikan.