RIYADH - Koalisi militer pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara ke ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi, Sanaa, setelah Riyadh berhasil mencegat serangan 10 pesawat nirawak (drone) yang diluncurkan oleh kelompok pemberontak yang didukung Iran.

"Operasi itu menargetkan kemampuan militer Houthi di Sanaa dan sejumlah provinsi lain," lapor koalisi militer itu seperti dikutip Saudi Press Agency (SPA) pada Minggu (7/3).

Gempuran itu memicu ledakan besar di Sanaa dan membuat gumpalan asap membubung ke langit, menurut keterangan seorang koresponden AFP dan fotografer dari tempat kejadian. Sementara kelompok pemberontak melaporkan adanya tujuh serangan udara di Sanaa.

Gempuran itu terjadi setelah koalisi militer mengatakan pihaknya berhasil mencegat 10 drone yang diluncurkan oleh pemberontak pada Minggu. Menurut laporan SPA, koalisi yang bertempur di Yaman bersama dengan pemerintah yang diakui secara internasional untuk melawan pemberontak, mengatakan drone itu menargetkan ke sasaran sipil di Arab Saudi.

"Menargetkan warga sipil di Arab Saudi adalah pelanggaran berat," kata pihak koalisi.

Peningkatan Serangan

Pemberontak Houthi sebelumnya telah meningkatkan serangan terhadap Arab Saudi dalam beberapa pekan terakhir, sementara mereka meningkatkan serangan di Yaman untuk merebut benteng pertahanan terakhir pemerintah di utara Marib.

Peningkatan ketegangan itu terjadi bahkan setelah Amerika Serikat (AS) bulan lalu mencabut Houthi sebagai kelompok teroris dan dan adanya peningkatan upaya untuk meredakan konflik yang telah berlangsung selama enam tahun.

Menurut organisasi internasional, konflik di Yaman hingga saat ini telah merenggut puluhan ribu nyawa dan jutaan orang mengungsi. Laporan itu membuat PBB kemudian menyatakan bahwa di Yaman telah terjadi krisis kemanusiaan terburuk di dunia.AFP/I-1

Baca Juga: