Sebelum terbang ke kawasan Laut Tiongkok Selatan, dua pesawat pengebom B-1B Lancer itu mengadakan latihan bersama dengan skuadron Jepang di Laut Tiongkok Timur.

BEIJING EIJINGEIJING - Dua pesawat jet pengebom B-1B Lancer milik Amerika Serikat (AS) terbang di atas wilayah udara Laut Tiongkok Selatan (LTS), Jumat (7/7).

Pesawat diterbangkan dari Pulau Guam, AS, pada Kamis (6/7), ketika Presiden AS, Donald Trump, bersiap melakukan sebuah pertemuan bilateral dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, disela-sela pertemuan kelompok 20 atau G20 di Hamburg, Jerman.


"Dua pesawat pengebom Amerika Serikat telah terbang di atas kawasan sengketa Laut China Selatan.

Langkah itu diambil untuk menegaskan sikap Washington yang memandang perairan Laut China Selatan merupakan teritori internasional," tegas Juru Bicara Angkatan Udara AS (USAF), Ryan Simpson, Kamis (6/7) waktu setempat.


Pemerintah AS selama ini telah mengkritik pemerintah Tiongkok karena membangun fasilitas-fasilitas militer di LTS, sebuah wilayah perairan yang sedang dipersengketakan antara Tiongkok, Taiwan, dan beberapa negara-negara ASEAN.


Sebelum terbang ke kawasan Laut Tiongkok Selatan, dua pesawat pengebom B-1B Lancer itu mengadakan latihan bersama dengan skuadron Jepang di Laut Tiongkok Timur.

Hal itu untuk pertama kalinya kedua negara melakukan latihan bersama pada malam hari, termasuk melibatkan B-1B Lancer, jet tempur supersonik berjelajah jauh berjulukan The Bone (Si Tulang).

Penerbangan dua jet temput AS itu jelas menantang Tiongkok, meski belum ada reaksi langsung dari Beijing atas kejadian itu.


"Ini sebuah demonstrasi atas kemampuan kami untuk melakukan operasi semacam ini dengan semua sekutu-sekutu kami," kata Ryan Simpson.


Tindakan USAF itu dilakukan di tengah meningginya ketegangan di kawasan, terutama setelah Korut mengaku berhasil mengembangkan ICBM yang bisa menyasar daratan AS.


Terkait ancaman Korut itu, AS sudah mendesak Tiongkok, yang selama ini menjadi pendukung dan sekutu utama Pyongyang, untuk lebih tegas menekan Korut agar menghentikan program pengembangan persenjataan nuklir dan rudal.


Sebelumnya pada bulan lalu, dua pesawat pengebom B-1B Lancer terbang di wilayah udara LTS dari Guam, sedangkan pada akhir Mei 2017, sebuah kapal perang AS melakukan manuver dengan berlayar pada jarak 12 mill laut di salah satu pulau buatan di LTS.


Pertama Kali


Sementara itu, kapal induk pertama milik Tiongkok, Liaoning, tiba di Hong Kong dalam pelayaran pertamanya, Jumat (7/7). Perjalanan pertama ke luar Tiongkok daratan ini merupakan bagian dari peringatan 20 tahun kembalinya Hong Kong dari kekuasaan Inggris ke Tiongkok.


Kehadiran Liaoning dianggap sejumlah kalangan sebagai upaya Beijing untuk menunjukkan kekuatan.

Banyak warga Hong Kong mengantre untuk membeli tiket wisata ke kapal tersebut.


Kapal Liaoning bersandar di Pulau Lantau dengan posisi diapit oleh barisan perlindungan kepolisian laut dan pasukan Angkatan Laut setempat.

Beberapa perahu polisi membunyikan klakson untuk mencegah kapal-kapal pribadi mendekat dalam jarak beberapa ratus meter dari tempat disandarkannya kapal Liaoning.


"Kunjungan kapal Liaoning memperlihatkan bahwa militer Tiongkok unggul di dalam negeri," kata Jack Chan, seorang pensiunan pengusaha, yang ikut melihat kapal induk Liaoning dari sebuah taman di depan laut.


Kapal dengan panjang 300 meter ini merupakan pembaruan dari kapal Soviet kelas Kuznetsov yang dibeli dari Ukraina, dan dibuat pada akhir 1980.

Kapal ini merupakan bagian dari upaya Beijing untuk meningkatkan kehadiran militer secara global. uci/Rtr/P-4

Baca Juga: