Jerman menjadi salah satu negara di dunia yang mendorong transisi energi dengan menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT). Adapun upaya yang dilakukan Jerman dengan melakukan reformasi pasar listrik.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan, negaranya akan melakukan sebagian besar pekerjaan pada tahun ini untuk mempersiapkan pasar kelistrikannya guna ketergantungan yang lebih besar pada pasokan terbarukan di akhir dekade ini.

Habeck bertujuan untuk merombak pasar 550 TWh (terawatt hours a year) karena permintaan meningkat dan produksi beralih ke sumber yang lebih terputus-putus ketika ekonomi terbesar Eropa itu beralih dari bahan bakar fosil di bawah komitmen iklimnya.

"Kami akan melakukan sebagian besar pekerjaan yang diperlukan pada tahun 2023," kata Habeck pada pertemuan konsultasi tentang reformasi pasar listrik, dikutip dari Reuters, Selasa (21/2).

Tujuan Berlin adalah menghasilkan 80 persen listrik dari angin dan matahari pada tahun 2030, target yang makin mendesak sejak penurunan ekspor bahan bakar fosil Rusia ke Jerman pada tahun lalu.

Habeck menambahkan, untuk mendukung ayunan dalam energi hijau karena produksi nuklir dan batu bara yang lebih andal dihentikan, pemerintah akan menyiapkan tender untuk kapasitas tenaga berbahan bakar gas. Menurut dia, strategi menyiapkan tender yang akan dilakukan kuartal ini menegaskan bahwa gas nantinya akan diganti dengan alternatif rendah karbon seperti hidrogen yang dibuat dari tenaga bersih melalui elektrolisis.

Tantangan selanjutnya adalah peningkatan permintaan listrik secara bersamaan untuk menjalankan mobil listrik dan pompa panas.

Rencana Jerman dapat dibedakan dari beberapa negara Uni Eropa lainnya yang memiliki sumber daya yang lebih stabil, kata Habeck.

"Menciptakan baseload (beban dasar) alternatif akan menjadi tantangan khusus. Di satu sisi, ini seperti mengajari gajah cara menari," kata Habeck.

Perwakilan industri mengatakan Jerman harus pragmatis dan bisa belajar dari pengalaman di tempat lain.

Sementara itu, Inggris memperkenalkan apa yang disebut pasar kapasitas pada tahun 2014 untuk memikat investor ke energi terbarukan dan mengurangi intensitas karbonnya secara tajam, kata Samuel Alt dari Siemens Energy.

"Mari kita lihat apa yang berhasil di tempat lain agar tidak kehilangan waktu," tutur Alt.

Daniel Hoelder, perwakilan pengembang energi terbarukan Baywa r.e., mengatakan bahwa insentif kredit pajak yang diajukan oleh pemerintah AS untuk sumber daya terbarukan adalah "pilihan yang sangat, sangat menarik".

Seperti diketahui, energi hijau atau energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui secara terus-menerus dan tidak habis, seperti energi matahari, angin, air, dan geotermal. Energi hijau dihasilkan dengan menggunakan teknologi yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut untuk menghasilkan listrik atau panas tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi lainnya yang dapat merusak lingkungan.

Energi hijau dianggap sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan daripada energi fosil seperti minyak bumi dan gas alam yang semakin langka dan memiliki dampak lingkungan yang besar.

Baca Juga: