TOKYO - Sebuah perusahaan farmasi Jepang pada pekan lalu mengklaim bahwa mereka telah menemukan obat eksperimental yang bisa melawan flu secara ampuh, aman dan cepat.

"Perusahaan farmasi Shionogi mengklaim obat antiflu baloxavir marboxil yang saat ini belum dipasarkan, memiliki reaksi amat cepat dari obat-obat antiflu lainnya. Hanya dengan satu dosis saja amat efektif membunuh virus dalam tempo satu hari," demikian diwartakan laman sciencealert pada Selasa (13/2) lalu.

"Obat eksperimental ini bisa menjadikan musim dingin mendatang lebih sehat dan juga aman," demikian pernyataan dari Shionogi.

Klaim Shionogi dilontarkan seetelah pada fase ke-3 uji coba klinis yang dilakukan tahun lalu, mendapati tempo yang dibutuhkan seorang dewasa untuk mengusir virus hanya membutuhkan waktu tak lama setelah 24 jam berlalu. Dibandingkan dengan partisipan yang hanya menggunakan obat antiflu biasa seperti oseltamivir (Tamiflu), dibutuhkan waktu 72 jam untuk mengusir flu.

"Obat eksperimental kami, baloxavir marboxil, berhasil memulihkan lebih cepat sehingga bisa menghalangi penularan virus pada orang lain," imbuh perusahaan farmasi asal Jepang itu.

Dijelaskan oleh Shionogi bahwa mekanisme biologi obat eksperimentalnya berbeda dengan oseltamivir karena memiliki zat pencegah pertumbuhan neuraminidase yang mampu memblokir enzim pada virus untuk mereproduksi diri sendiri dalam sel yang terinfeksi.

Dalam pengembangannya, Shionogi menyatakan akan mengembangkan baloxavir marboxil untuk menghasilkan obat anti-HIV dengan mengembangkan enzim yang berbeda yang bisa mencegah pelemahan sel terhadap infeksi virus.

Siap Diproduksi

Terkait klaim penemuan dari Shionogi, ketua pengembangan obat medis di perusahaan farmasi Roche, Daniel O'Day, pada Bloomberg menyatakan bahwa temuan ini merupakan hal yang amat penting. "Kelebihan dari obat eksperimen ini bisa jadi batu loncatan bidang medis," kata O'Day.

Berdasar pemberitaan harian asal Jepang, Asahi Shimbun, obat eksperimen Shionogi yang akan mengobati virus influenza tipe A dan B, telah mendapat lampu hijau dari panel peninjau dari Kementerian Kesehatan Jepang pada awal Februari lalu. Respons ini berarti sudah diizinkan bagi Shionogi untuk memproduksi dan memasarkan obat ini dan hal itu diperkirakan akan terjadi untuk kawasan Jepang terhitung mulai Mei mendatang.

Sementara itu Wall Street Journal mewartakan bahwa Shionogi bersama Roche akan memperoleh hak dagang internasional baloxavir marboxil setelah mendapat persetujuan penjualan di Amerika Serikat pada musim panas mendatang dan jika itu terjadi maka mulai 2019 akan keluar keputusan persetujuan tersebut. sciencealert/I-1

Baca Juga: