ISTANBUL - Jepang menjanjikan bantuan senilai 30 juta dolar AS kepada Ukraina agar negara itu memperoleh "peralatan [pertahanan] tidak mematikan," lapor lembaga penyiaran publik NHK.

Dilaporkan Anadolu, selama kunjungan mendadak ke Kiev pada Selasa (21/3) lalu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan dia di sana mengumumkan bahwa Tokyo akan menyediakan 30 juta dolar melalui dana perwalian NATO untuk membantu Ukraina memperoleh berbagai barang yang tidak mematikan.

Kishida juga mengutuk Moskow karena perang Rusia di Ukraina telah merusak fondasi tatanan internasional.

Dia berjanji bahwa Jepang akan menyalurkan bantuan senilai 7,1 miliar dolar yang telah dijanjikannya ke Ukraina, dan mengumumkan bantuan hibah baru sebesar USD470 juta di bidang energi dan bidang lainnya.

Presiden Ukraina Zelenskyy memuji dukungan Jepang yang telah memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Moskow seperti banyak negara Barat.

Dia menggarisbawahi "pentingnya meningkatkan kepemimpinan global untuk melindungi prinsip-prinsip Piagam PBB dan keamanan internasional."

"Perang di Ukraina dan masalah dalam tatanan internasional telah memicu ancaman dan risiko yang belum pernah disaksikan dunia dalam beberapa dekade," kata presiden Ukraina itu, menurut pernyataan dari Kiev.

"Kami bekerja dengan mitra kami untuk mencegah negara di berbagai belahan dunia menderita konsekuensi brutal dari agresi Rusia selama beberapa dekade mendatang, seperti destabilisasi hubungan internasional, kekacauan sosial, dan bahkan memprovokasi kelaparan massal," tambah Zelenskyy.

???????Kedua pemimpin juga menggarisbawahi pentingnya kesepakatan biji-bijian via Laut Hitam yang ditengahi oleh Turki dan PBB.

Kishida terbang ke Ukraina melalui Polandia dengan jet bisnis pribadi.

Dia terbang ke Rzeszow di tenggara Polandia sekitar tengah malam pada Senin (20/3) dari India, di mana dia mengadakan pertemuan dengan sejawatnya dari India dan mengundangnya ke KTT G-7 di Hiroshima Mei ini.

Zelenskyy juga telah menerima undangan Kishida untuk menghadiri pertemuan tersebut melalui konferensi video.

Zelenskyy mengatakan "paket sanksi baru harus melanjutkan jalan memulihkan keamanan global dan mengurangi potensi teror Rusia. Sanksi harus lebih cepat daripada kemampuan Rusia untuk beradaptasi."

Baca Juga: