Badan antariksa Jepang berhasil meluncurkan roket yang membawa wahana pendarat Bulan. Jika misi ini berhasil, maka Jepang akan jadi negara kelima di dunia yang berhasil mendaratkan wahana antariksa di Bulan.

TOKYO - Jepang berhasil meluncurkan roket H2A yang membawa satelit sinar-X serta sebuah wahana yang akan mencoba melakukan pendaratan pertama negara ini di Bulan. Roket yang diproduksi di dalam negeri itu lepas landas pada Kamis (7/9) pukul 08.42 waktu Jepang, dari Pusat Antariksa Tanegashima di Provinsi Kagoshima, Jepang barat daya.

Sesaat sebelum pukul 9 pagi, roket tersebut meluncurkan satelit observasi ruang angkasa yang disebut Misi Pencitraan dan Spektroskopi Sinar-X atau XRISM ke orbit. Satelit ini dikembangkan bersama oleh badan antariksa Jepang JAXA, badan antariksa Amerika Serikat NASA, dan lainnya.

Sekitar pukul 09.30, roket tersebut menempatkan wahana yang dikenal sebagai Pendarat Pintar untuk Penyelidikan Bulan atau SLIM, ke orbitnya pada ketinggian sekitar 620 kilometer. "Wahana tak berawak yang dikembangkan oleh JAXA itu akan menjalankan sejumlah tugas, termasuk mendemonstrasikan teknik pendaratan yang akurat dan memeriksa bebatuan Bulan," lapor kantor beritaNHK.

Wahana itu dijadwalkan memasuki orbit Bulan dalam waktu tiga atau empat bulan dan mencoba melakukan pendaratan di Bulan pada Januari atau Februari. Jika misi ini berhasil, Jepang akan menjadi negara kelima di dunia yang mendaratkan wahana antariksa di Bulan.

Ini merupakan peluncuran roket besar pertama yang dilakukan Jepang sejak kegagalan debut peluncuran roket andalan terbarunya, H3, pada Maret lalu.

Sejak itu JAXA telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan keberhasilan peluncuran H2A, termasuk meningkatkan pemeriksaan atas komponen yang sama-sama digunakan pada kedua roket tersebut. Roket H2A Jepang memiliki rekor tingkat keberhasilan 98 persen, termasuk yang tertinggi di dunia, jika menyertakan roket H2B yang lebih canggih. SB/NHK/I-1

Baca Juga: