TOKYO - Pada Minggu (20/3) menandai 27 tahun sejak serangan gas sarin yang membawa korban jiwa di sistem kereta bawah tanah Tokyo oleh sekte keagamaan Aum Shinrikyo.

Para anggota sekte itu melepaskan agen saraf beracun tersebut di dalam beberapa kereta pada tiga jalur di pusat Tokyo saat jam padat pagi pada 20 Maret 1995. Sebanyak 14 orang tewas dan sekitar 6.300 orang terluka.

"Di stasiun bawah tanah Kasumigaseki, staf kereta mengheningkan cipta pada pukul 8 pagi, hampir bertepatan dengan waktu serangan 27 tahun lalu itu," lapor NHK News, Senin (21/3) pagi.

Keluarga korban, korban selamat, dan staf kereta bawah tanah meletakkan bunga untuk mengenang para korban.

Takahashi Shizue adalah salah seorang di antaranya. Ia kehilangan suaminya, yang menjadi asisten kepala stasiun di stasiun bawah tanah tersebut.

Takahashi mengatakan dirinya mendengar orang-orang muda menyebutkan tahu soal insiden itu, tetapi tidak merasa kejadian itu nyata. Ia ingin meneruskan perasaan para korban selamat dan keluarga korban kepada generasi muda.

Mantan pemimpin sekte itu Asahara Shoko, yang bernama asli Matsumoto Chizuo, dan 12 anggota lainnya dieksekusi pada 2018.

Badan Intelijen Keamanan Publik mengatakan ada beberapa organisasi penerus yang masih beroperasi. Salah satu di antaranya dikenal dengan Aleph dan secara aktif berupaya menjaring para pemuda. NHK/I-1

Baca Juga: