Jepang menyesalkan penyangkalan Russia atas dugaan pelanggaran wilayah udara pada akhir September lalu.

MOSKOW/TOKYO - Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi sangat menyesalkan penyangkalan Russia atas dugaan pelanggaran wilayah udara akhir bulan lalu dalam konferensi pers di Tokyo pada hari Kamis (3/10).

Sebelumnya Moskow mengklaim salah satu pesawat militernya tidak melanggar wilayah udara Jepang di dekat prefektur paling utara Hokkaido.

Direktur Departemen Informasi dan Pers Kementerian Luar Negeri Russia, Maria Zakharova mengatakan dalam konferensi pers daring pada hari Rabu (2/10) bahwa Moskow tidak dapat mengkonfirmasi dugaan penerbangan di atas perairan di Laut Jepang oleh pesawat patroli IL-38 pada tanggal 23 September.

Dalam komentar resmi pertama pemerintah Russia mengenai dugaan pelanggaran wilayah udara, juru bicara kementerian mengatakan Moskow menolak protes Jepang, yang disampaikan melalui saluran diplomatik.

Dilaporkan Kyodo, Jepang menuduh pesawat Russia memasuki wilayah udara negaranya di sebelah utara Pulau Rebun sebanyak tiga kali, setiap penyusupan berlangsung sekitar 30 detik hingga satu menit, yang mendorong jet tempur Pasukan Bela Diri Udara menembakkan suar sinyal untuk pertama kalinya.

Hubungan Jepang-Russia memburuk sejak pasukan Russia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Tokyo menerapkan sanksi ekonomi terhadap Moskow sejalan dengan Washington dan negara-negara lain yang berpikiran sama.

Pada bulan Agustus, Jepang juga mengkonfirmasi sebuah pesawat mata-mata militer Tiongkok melanggar wilayah udara Jepang untuk pertama kalinya, dengan mengatakan pesawat tersebut terbang di atas perairan di Laut Tiongkok Timur di lepas pulau-pulau di Prefektur Nagasaki di barat daya Jepang.

Baca Juga: