TOKYO - Pemilih di seluruh Jepang pada Minggu (27/10) berduyun-duyun memberikan suaranya di TPS. Suara mereka dalam pemilu ini akan memutuskan siapa anggota parlemen yang duduk di Majelis Rendah Parlemen yang kuat.
Skandal penggalangan dana politik menguji kepercayaan pemilih terhadap partai berkuasa utama. Di samping itu, banyak pemilih kesulitan menghadapi inflasi.
Terdapat 465 kursi yang diperebutkan lebih dari 1.300 calon. Para calon terlihat di seluruh negeri pada Sabtu (26/10) melakukan kampanye terakhir di depan masyarakat. Angka patokan untuk mayoritas Majelis Rendah adalah 233 kursi. Koalisi berkuasa memiliki 279 kursi sebelum pemilu ini.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengatakan akan menganggapnya sebagai kemenangan jika Partai Demokratik Liberal (LDP) dan mitra juniornya Partai Komeito memperoleh suara mayoritas. Noda Yoshihiko, yang memimpin partai oposisi terbesar, yaitu Partai Demokratik Konstitusional Jepang, ingin menghentikan hal itu terjadi.
Kehilangan mayoritas di Majelis Rendah Parlemen akan memaksa Ishiba, yang baru sebulan menjabat, untuk bernegosiasi mengenai pembagian kekuasaan dengan partai-partai gurem. Meskipun tidak ada jajak pendapat yang menunjukkan LDP akan terdepak dari kekuasaan, situasi ini dapat menciptakan ketidakpastian dalam beberapa bidang kebijakan. SB/NHK/ST/I-1