TOKYO - Menteri Pertahanan Jepang dan Filipina telah sepakat untuk bekerja sama menuju penandatanganan lebih awal pakta yang akan memfasilitasi latihan bersama antara Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang dan militer Filipina.
Kesempatan itu tercapai saat Menteri Pertahanan Jepang, Minoru Kihara, bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro, di Hawaii pada Jumat (3/5) lalu.
Pada pertemuan itu, kedua menhan dari Jepang dan Filipina membahas perkembangan situasi di Laut Tiongkok Selatan (LTS), seiring dengan peningkatan aktivitas Tiongkok. Mereka juga menegaskan kembali pentingnya mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Hubungan Tiongkok dan Filipina saat ini menghadapi tantangan karena konfrontasi yang melibatkan kapal-kapal penjaga pantai kedua negara di LTS yang disengketakan. Selain itu Kapal-kapal Penjaga Pantai Tiongkok juga sering mendekati pulau-pulau yang disengketakan di dekat Taiwan di Laut Tiongkok Timur (LTT) yang dikuasai oleh Jepang.
"Perjanjian Akses Timbal Balik dirancang untuk mengatur perincian latihan bersama, seperti penanganan senjata dan amunisi," lapor kantor beritaNHKpada Sabtu (4/5).
Tingkatkan Kerjasama
Tokyo dan Manila telah meningkatkan kerja sama keamanan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dengan menandatangani kesepakatan bagi Jepang untuk mengekspor radar pengawas ke Filipina.
"Para menhan pada pertemuan itu juga sepakat untuk lebih meningkatkan kerja sama dan pertukaran di berbagai bidang," ungkap Menhan Kihara saat berbicara kepada wartawan setelah menyelesaikan serangkaian pertemuan di Hawaii, termasuk dengan menhan Teodoro dan Menhan Amerika Serikat, Lloyd Austin, serta Menhan Australia, Richard Marles.
Menhan Kihara meyakini membangun dan memperluas jaringan berlapis di antara sekutu dan negara-negara yang berpandangan sama akan membantu meningkatkan kemampuan daya penggentar dan respons. NHK/I-1