TOKYO - Pemerintah Jepang pada Minggu (20/6) menyatakan akan mengakhiri keadaan darurat virus korona untuk wilayah Tokyo dan delapan prefektur lain dan tersisa hanya Prefektur Okinawa saja yang masih dalam keadaan darurat hingga 11 Juli.

"Tujuh dari sembilan prefektur tersebut, termasuk Tokyo dan Osaka, akan berubah dari keadaan darurat menjadi pembatasan ketat yang dimulai pada Senin (21/6)," demikian pengumuman pemerintah Jepang seperti dilansir kantor berita NHK.

NHK juga melaporkan bahwa Perdana Menteri Suga Yoshihide bertukar pandangan mengenai wabah di Tokyo bersama Gubernur Koike Yuriko pada Sabtu (19/6) dimana mereka menegaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi, yang menjadi kunci untuk membendung wabah, harus dipercepat.

Sementara itu Menteri Revitalisasi Ekonomi Nishimura Yasutoshi, yang bertanggung jawab atas respons virus korona Jepang, mengatakan pemerintah tetap siap untuk mendeklarasikan keadaan darurat tanpa ragu-ragu, jika diperlukan, sebelum Olimpiade dan Paralimpiade.

"Dilanjutkannya langkah-langkah pencegahan harus terus dilanjutkan karena dikhawatirkan penularan akan meningkat karena masyarakat mulai bepergian di sekitar wilayah metropolitan," ucap Nishimura. SB/NHK/I-1

Baca Juga: