TOKYO - Tim yang dipimpin perusahaan ventura Jepang berhasil membiakkan tiga babi hasil rekayasa genetika untuk digunakan dalam cangkok organ dan sel manusia untuk pertama kalinya di Jepang, menurut keterangan perusahaan itu pada Selasa (13/2).
Namun, keamanan dari cangkok lintas spesies tersebut masih diselidiki dengan pengujian hewan lebih lanjut untuk saat ini, kata perusahaan bernama PorMedTec Co. yang diluncurkan berdasarkan penelitian Institut Internasional Penelitian Sumber Daya Hayati Universitas Meiji.
Seperti dikutip dari Antara, tim yang beranggotakan perusahaan bioteknologi dari Amerika Serikat, eGenesis itu membiakkan babi menggunakan sel, yang dipasokpada September oleh perusahaan AS tersebut, yang memiliki 10 gen berbeda yang dimodifikasi untuk melawan penolakan oleh tubuh manusia, kata PorMedTec dalam pernyataan resminya.
Telur yang telah dibuahi, yang diproduksi pada Oktober menggunakan teknologi kloning sel somatik untuk menghasilkan individu identik secara genetik, ditanamkan ke dalam rahim induk babi pengganti.
Ketiga anak babi hasil kloning sel tersebut kemudian dilahirkan melalui operasi sesar. Setelah dipastikan mereka tumbuh, ketiga babi akan disumbangkan ke lembaga ilmiah di Jepang untuk digunakan dalam penelitian cangkok organ ke hewan lain, seperti monyet.
"Saya berharap dapat menggunakan ini sebagai kesempatan untuk menjawab tantangan cangkok organ manusia," kata pendiri PorMedTec yang juga Kepala Ilmuwan Hiroshi Nagashima.
Diharapkan cangkok sel dan organ hewan ke manusia, yang dikenal dengan istilah xenotransplantasi, akan menjadi solusi bagi kelangkaan donor organ di Jepang.
Jepang saat ini memiliki sekitar 16.000 orang yang masuk daftar tunggu donor organ, meskipun hanya sekitar 3 persen yang menerima donor setiap tahun, menurut Jaringan Transplantasi Organ Jepang.
Jepang berencana melakukan cangkok sel pankreas babi ke pasien diabetes tipe 1 dan cangkok sementara ginjal babi ke janin dengan penyakit ginjal parah, meskipun prosedur tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya.