Mendiang penyanyi Aretha Franklin secara pribadi telah memilih aktris sekaligus penyanyi Jennifer Hudson untuk memerankan dirinya dalam film biografi musikal Respect, beberapa tahun sebelum kematiannya pada 2018.
Dipilihnya Hudson oleh Franklin terjadi sekitar 15 tahun lalu saat pertama kali mereka bertemu untuk pertama kalinya untuk membahas proyek film ini. Seiring dengan berjalannya waktu, pemeran utama film ini sempat akan dibintangi oleh aktris Halle Berry. Namun delapan tahun lalu, Franklin menelpon dan mengatakan agar Hudson saja yang memerankan dirinya.
"Memerankan sosok 'Queen of Soul' (Aretha Franklin) bukanlah hal yang mudah untuk saya perankan. Saya harus menyelaminya secara bertahap, bahkan harus melalui dan merasakan kegetiran hidup untuk dapat memerankan sosoknya," kata Hudson saat konferensi pers di Los Angeles, AS, jelang penayangan perdana film biopik ini pada Jumat (13/8) mendatang.
Memang ada kesamaan tragedi kehidupan pribadi yang dialami Franklin dan Hudson selain keduanya memiliki kemampuan vokal yang fenomenal. Seperti yang ditunjukkan dalam film Respect, masa kecil Franklin hancur pada usia sembilan tahun akibat kematian ibunya dan kehamilannya sendiri pada usia 12 tahun. Dia kemudian berjuang melawan ayahnya yang terlalu mengekang dirinya, menghadapi suami yang kejam, dan kecanduan alkohol saat telah meraih ketenarannya.
Sedangkan Hudson, yang menjadi terkenal setelah mengikuti acara American Idol dan memenangkan Oscar pada usia 25 tahun, menghadapi kengerian hidup ketika ibu, saudara laki-laki dan keponakannya, dibunuh oleh suami saudara perempuannya pada 2008.
Berbeda dengan kebanyakan film biografi musikal, dalam biopik Respect ini Hudson harus menyanyikan dan merekam suaranya saat melantunkan lagu hits Franklin seperti I Never Loved a Man (The Way I Love You), (You Make Me Feel Like) A Natural Woman dan Respect, secara langsung di lokasi syuting.
Tak hanya itu tantangan yang dihadapi aktris yang memiliki nama julukan Jhud itu karena ia juga harus belajar bermain piano untuk peran tersebut, melakukan 83 kali pergantian kostum dan mengenakan 11 wig berbeda agar bisa tampil mirip sosok Franklin yang unik dari waktu ke waktu.
Respect sendiri adalah film yang menyoroti dua dekade kehidupan Franklin, dimulai dengan masa kecilnya dan pengerjaan sembilan album musiknya yang sama sekali gagal mencetak satu hit pun. Selain itu film ini juga memperlihatkan sekelumit keterlibatan Franklin dengan gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat pada era '60-an.
Sementara itu sutradara film Respect, Liesl Tommy mengatakan bahwa saat-saat kelam Aretha adalah bagian terpenting dari perjalanan hidupnya dan mengatakan bahwa trauma dalam kehidupan yang dialami Aretha Franklin adalah salah satu faktor keberhasilannya.
"Ia (Franklin) memiliki sesuatu yang berbeda dan itu adalah kemampuannya untuk membawa emosi ke dalam lagu-lagunya," pungkas Liesl.