JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali melakukan mutasi dan rotasi jabatan di lingkungan TNI. Mutasi ini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/145/II/2021tanggal 23 Februari 2021 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Menurut Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Selasa (2/3), berdasarkan surat keputusan Panglima TNI itu, telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 114 Perwira Tinggi (Pati) TNI. Para Pati TNI yang dimutasi dan mendapat promosi ini terdiri dari 43 Pati TNI AD, 38 Pati TNI AL dan 33 Pati TNI AU.

Salah satu Pati TNI AD yang mendapat promosi adalah Mayjen TNI Rudianto. Mayjen Rudianto, sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bid. Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam. Dalam mutasi dan promosi ini, Mayjen Rudianto didapuk untuk tugas barunya sebagai menjadi Pangdam IV/Diponegoro.

Siapa Mayjen Rudianto, Pangdam Diponegoro yang baru ini? Sang jenderal, merupakan perwira angkatan darat kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 7 Maret 1967. Ia adalah lulusan Akademi Militer tahun 1989. Sang jenderal rupanya adalah perwira didikan Kopassus.

Selepas lulus dari Akmil, Mayjen Rudianto langsung menjadi Pama Pussenif sampai tahun 1990. Setahun berikutnya, ia dapat posisi baru sebagaiDanunit-1/2/1/21 G-2. Jabatan ini dipegangnya sampai 1991. Masih di tahun yang sama, Mayjen Rudianto kembali digeser jadi Danunit-1/1/1/21 G-2.

Tahun 1992, dipromosikan menjadi Wadan Tim 1/2/21 G-2. Setahun berikutnya, Mayjen Rudianto naik kelas menjadi Dantim-3/2/21 G-2. Dan pada tahun 1994, ia digeser jadiDantim-1/2/21 G-2.

Tak lama setelah itu, saat berpangkat Kapten, Mayjen Rudianto mendapat posisi baru sebagai Paintel Ops Den-2/21 G-2. Setelah itu jadi Paops Sima Denma G-2. Selanjutnya, menjadi Ps. Pabandya Renlatum Sops Kopassus.

Perlahan karirnya mulai menanjak, ketika ditunjuk sebagai Pabandya Renlatum Sops Kopassus dengan pangkat Mayor. Tahun 2001, ia didapuk menjadi Wadanyon-12 G-1. Kemudian pada tahun 2003, menjadi PS. Dansatdik Seko.

Setelah itu jadi Pabandya Bindik Spers, Danyon-11 G-1, Dansatdik Sespes Pusdik dan Danyonif 300/Raider. Pada tahun 2007, Mayjen Rudianto ditunjuk menjadi Dandim 0607/SMI. Setahun berikutnya, Mayjen Rudianto kembali ditarik ke Kopassus dengan menjadiWaasops Danjen Kopassus.

Karirnya terus naik ketika dipercaya menjadi Dangrup 1/Kopassus. Pangkatnya pun menjadi Kolonel. Tahun 2012, Mayjen Rudianto menjadi Pamen Denma Mabesad dalam rangka pendidikan di Sesko TNI. Lulus dari Sesko, Mayjen Rudianto dipercaya jadi Koorspri Kasad. Selanjutnya, pada tahun 2014, ia menjadi Danrem 051/Wijayakarta.

Setahun setelah itu, kembali ia ganti posisi menjadi Dirbinter Pusterad. Sekitar tahun 2016, Mayjen Rudianto naik pangkat jadi Brigadir Jenderal. Saat berpangkat bintang satu inilah sejumlah jabatan sempat dipegangnya antara lain sebagai Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan dan Asisten Deputi Koordinasi Intelijen Pertahanan.

Perlahan karirnya terus naik. Tahun 2018, ia dapat bintang yang kedua, alias resmi menjadi Mayor Jenderal ketika ditunjuk sebagai Staf Ahli Bidang SDM dan Teknologi Kemenko. Jabatan ini dipegangnya sampai tahun 2019, sampai kemudian dia digeser ke posisi barunya sebagai Deputi Bidkor Pertahanan Negara. Dan di tahun 2021 ini Mayjen Rudianto resmi menjadiPangdam IV/Diponegoro menggantikan Mayjen Bakti Agus Fadjari yang naik kelas menjadi Wakasad.

Baca Juga: