JAKARTA - Jenderal bintang empat didikan Kopassus ini disebut sebentar lagi akan jadi Panglima TNI. Dia disebut akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto, Panglima TNI saat ini yang sebentar lagi akan pensiun.

Siapa jenderal bintang empat yang disebut sebentar lagi akan jadi Panglima TNI tersebut? Dia tidak lain adalah Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) saat ini. Ya, Jenderal Andika memang perwira didikan Kopassus.

Adalah Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon yang menyebut seperti itu. Lewat pesan singkatnya yang beredar di kalangan wartawan, politisi senior PDIP itu dengan terang-terangan menyebut, jika Jenderal Andika Perkasa, Kasad saat ini sebentar lagi akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.

Tidak hanya menyebut Jenderal Andika yang akan naik kelas, Effendi Simbolon juga menyebut jenderal Angkatan Darat lainnya yang juga akan naik kelas. Jenderal TNI AD lainnya yang disebut Effendi akan naik jabatan adalah Letjen Dudung Abdurachman yang saat ini menjabat Pangkostrad.

Effendi menyebut, Letjen Dudung akan jadi Kasad menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang disebutnya sebentar lagi akan jadi Panglima TNI.

"Insya Allah semua akan terjadi dalam waktu dekat, Jenderal Dudung Abdurachman menjadi KSAD dan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi lewat pesan singkatnya yang beredar di kalangan wartawan.

Seperti diketahui, Marsekal Hadi Tjahjanto, Panglima TNI saat ini sebentar lagi akan pensiun. Hadi akan pensiun pada bulan November tahun ini.

Bursa calon Panglima TNI sendiri memang tengah menghangat menjelang Hadi akan pensiun. Dua perwira tinggi bintang empat disebut jadi calon kuat Panglima TNI. Dua perwira tersebut adalah Jenderal Andika Perkasa, Kasad saat ini dan Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut sekarang.

Berikut jejak karir Jenderal Andika, jenderal didikan Kopassus yang disebut politisi PDIP sebentar lagi akan jadi Panglima TNI.

Jenderal Andika merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987. Setelah lulus dari Akmil, karir militer Andika memang banyak malang melintang di Kopassus.

Di pasukan khusus itu, jenderal kelahiran Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964 ini pernah memegang beberapa posisi, antara lain sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus pada tahun 1987 dan Komandan Unit 3, Grup 2/Para Komando, Kopassus pada tahun 1987.

Selanjutnya jadi Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81 Kopassus tahun 1991. Lalu jadi Komandan Tim 3 Sat Gultor 81, Kopassus pada tahun 1995. Pada tahun 1097, ia ditunjuk jadi Komandan Resimen 62 Yon 21 Grup 2/Para Komando Kopassus.

Selanjutnya dari tahun 2000 sampai 2001, Andika digeser ke Departemen Pertahanan (Kementerian Pertahanan) untuk mengisi posisi Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan dan Kepala Seksi Penyusunan, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan.

Selesai tugas di Dephankam atau Kemhan, Andika kembali ditarik ke Kopassus untuk memegang jabatan Komandan Batalyon (Danyon) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus.

Karirnya terus melesat. Pernah jadi Danpaspampres, Pangdam Tanjungpura, Komandan Kodiklat TNI AD, dan Pangkostrad. Sampai kemudian dipercaya Presiden Jokowi untuk menjadi orang nomor satu di Angkatan Darat. Kini, namanya disebut sebagai calon pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, Panglima TNI saat ini.

Baca Juga: