Denpasar - Jenderal bintang satu yang menjabat sebagai Kasdam IX/Udayana, Candra Wijaya mengatakan bahwa para Purnawirawan dan Warakawuri akan menjadi sasaran untuk divaksin COVID-19 tahap kedua.

"Kami juga sudah menyampaikan kepada lansia di lingkungan kami, yaitu para Purnawirawan dan Warakawuri di Kota Denpasar untuk segera divaksin pada minggu ini," kata Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Bali, Selasa.


Brigjen Candra seperti dikutip dari Antara mengatakan untuk prioritas selanjutnya adalah para Babinsa di Jajaran Kodim 1611/Badung dan petugas-petugas TNI lainnya yang berada di lapangan. Jika memang dibutuhkan kembali, maka akan dibuat skala prioritas selanjutnya.

Selain itu dengan penunjukan Rumah Sakit Tk. II Udayana sebagai pelaksana vaksinasi, kata Kasdam, jajaran Kodam IX/Udayana sudah siap untuk membantu pelaksanaan vaksinasi.

Namun, kata dia, beberapa hari ini akan difokuskan kepada tenaga kesehatan TNI AD dan PNS yang belum melaksanakan vaksinasi hingga tuntas.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan bahwa vaksinasi untuk nakes di wilayah Provinsi Bali sudah terselenggara dengan baik. Meskipun proses vaksinasi sempat tertunda beberapa hari karena stok vaksin telah habis.

Pada Minggu (21/02), Bali telah menerima sebanyak 130.300 dosis vaksin COVID-19. Dosis vaksin tersebut akan dibagi dua karena tiap orang mendapat dua kali vaksin dan jumlah tersebut sudah cukup untuk 65.000 orang.

"Vaksin sudah didorong ke seluruh kabupaten/kota se Bali, maka saya tekankan agar paling lambat besok sudah bisa mulai melanjutkan vaksinasi untuk tenaga kesehatan yang belum tervaksin sampai tuntas," katanya.

Proses vaksinasi tahap kedua akan dimulai dari Kota Denpasar dengan prioritas utama menyasar kelompok lansia. Selanjutnya, vaksinator tetap fokus menyasar kelompok lansia, kemudian baru tenaga pendidik, TNI-Polri, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, atlet, wartawan dan pekerja pariwisata yang harus divaksin.

Baca Juga: