JAKARTA -Jenderal Baret Merah ini membuat Kopassus disegani pasukan khusus negara maju. Siapa dia?

Dia adalahLetnan Jenderal (Letjen) Purnawirawan Sintong Hamonangan Panjaitan atau biasa dipanggil Sintong Panjaitan.

Ya, Sintong adalah prajurit komando didikan Kopassus. Jenderal kelahiran Tarutung pada4 September 1940 ini merupakan lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1963.

Kawan satu angkatannya di AMN antara lain Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar dan Letjen (Purn) Kuntara. Sama seperti Sintong, dua kawan angkatannya di AMN juga malang melintang di Kopassus. Bahkan,Sintong, Wismoyo dan Kuntara sama-sama pernah jadi Danjen Kopassus.

Tahun 1981 adalah tahun di mana nama Sintong melambung ke permukaan. Kala itu, pada bulan Maret 1981, terjadi peristiwa pembajakan pesawat.Pesawat yang dibajak itu adalah pesawat Garuda DC-9 Woyla.

Pesawat tersebut dibajak sekelompok orang yang menamakan diri komando Jihad. Untuk membebaskan sandera dalam pesawat, pemerintah Indonesia memutus menggelar operasi militer. Satu tim dari Grup 1 Kopassus pun dikirim ke Bandara Don Muang, Thailand, tempat pesawat yang dibajak berada.

Sebagai komandan pasukan ditujuklah Sintong Panjaitan yang saat itu berpangkat Letnan Kolonel. Ikut dalam pasukan Sintong, Kuntara kawan satu angkatannya di AMN yang juga sama-sama prajurit komando Baret Merah.

Operasi pembebasan sandera atau raid operation pun digelar. Hanya dalam hitungan menit, pasukan anti teror Kopassus melumpuhkan para pembajak. Dan mengambil alih kendali pesawat.

Operasi pembebasan sandera yang dilakukan Kopassus di Bandara Don Muang Thailand itu pun banyak dipuji. Dianggap salah satu operasi pembebasan sandera terbaik di dunia. Nama Kopassus pun mendunia. Disejajarkan dengan pasukan khusus negara maju seperti SAS Inggris dan Sayeret Matkal, Israel yang juga sukses menggelar operasi raid.

Di Kopassus, Sintong pernah memegang beberapa posisi. Ia pernah jadi Komandan Grup 3 Para Komando / Kopassandha di Kariango Maros, Komandan Grup 4 Sandhi Yudha / Kopassandha dan Komandan Pusat Sandhi Yudha dan Lintas Udara/Pusdikpassus.

Sintong juga pernah jadi orang nomor satu di Kopassus atau jadi Komandan Jenderal Kopassus. Ia juga pernah memegang posisi Komandan Pussenif. Saat berpangkat Mayjen, Sintong pernah jadi Panglima Kodam IX/Udayana, Panglima Komando Operasi Militer Kolakops/Koopskam/Teritorial TNI Di Timor Timur dan Koorsahli Panglima ABRI. Jenderal kelahiran Tarutung, Sumatera Utara ini pensiun dengan pangkat terakhir jenderal bintang tiga alias Letjen.

Baca Juga: