Banjir setinggi 2,5 meter masih merendam daerah itu hingga Senin (22/2), siang ini akibat jebolnya tanggul ­penahan banjir ­Sungai Citarum.

BEKASI - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun jembatan darurat berbahan rangka baja pra-fabrikasi portabel atau jembatan bailey di titik jembatan amblas, Jalan Raya Rengas Bandung, Kampung Pacing, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.

"Jembatan darurat ini dibuat untuk penanganan sementara," kata Pejabat Pembuat Komitmen 1.5 Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Jawa Barat pada Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Andy Suryanto di Cikarang, Senin (22/2).

Andy menargetkan pemasangan jembatan bailey di akses utama Jalur Pantura itu rampung dalam tiga hari ke depan.

Menurut dia, perbaikan ini dikebut agar mobilitas pengguna jalan bisa segera normal kembali. Jalur amblas itu merupakan jalan nasional yang dilintasi kendaraan logistik serta transportasi warga.

Akses utama pantai Utara Jawa itu juga berlokasi dekat dengan perbatasan antara Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Karawang.

Jembatan tersebut, kata dia, sudah dibangun sejak 1970 namun akibat derasnya luapan Sungai Citarum bersamaan dengan antrean panjang kendaraan yang melintas, membuat konstruksi jembatan tidak kuat menahan beban sehingga terjadi amblas.

"Dugaan kami telah terjadi patahan pada beton bertulang yang menjadi konstruksi utama jembatan," katanya.

Selain membangun jembatan bailey, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Satlantas Polres Metro Bekasi untuk pengalihan arus kendaraan bertonase besar.

"Saat ini ruas jalan ini hanya bisa dilalui kendaraan kecil maksimal mini bus jadi untuk sementara kendaraan besar kita alihkan dulu," katanya.

Dia berharap dengan difungsikannya jembatan bailey nanti, arus lalu lintas dapat segera dinormalkan dan seluruh jenis kendaraan dapat melintasi jalur tersebut kembali.

"Kami juga menyiapkan desain penanganan perbaikannya, mudah-mudahan dalam satu bulan ini bisa kita mulai perbaikan jembatan permanennya," katanya.

Banjir Besar

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat banjir setinggi 2,5 meter masih merendam daerah itu hingga Senin siang ini akibat jebolnya tanggul penahan banjir Sungai Citarum.

"Masih merendam permukiman warga hingga setinggi 2,5 meter khususnya di Kecamatan Pebayuran dan Kedungwaringin akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln.

Henri mengatakan jebolnya tanggul penahan banjir sepanjang 50 meter pada akhir pekan lalu disebabkan derasnya arus sungai akibat hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi tanggul tidak mampu menahan derasnya aliran sungai hingga jebol dan meluap ke permukiman warga.

Kondisi itu, kata dia, membuat akses jalan warga menjadi terputus bahkan warga di kecamatan tersebut terisolir dan harus segera dievakuasi.

Selain mengevakuasi warga ke lokasi aman, pihaknya juga sudah mengidentifikasi dan menyalurkan kebutuhan mendesak bagi penanganan bersifat darurat seperti bambu, karung, perahu karet, tali tambang, mesin perahu, dan lampu tembak.

Baca Juga: