JAKARTA - Kurang lebih satu tahun lagi kita akan memasuki tahun politik. Di mana menjelang masa tersebut akan banyak hasil-hasil survei yang disajikan oleh berbagai lembaga. Agar tidak salah dalam membaca hasil tersebut sehingga dapat memberikan berita yang objektif, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta mendorong wartawan diharapkan kritis dalam membacanya.

Terkait hal tersebut,PWI DKI Jakartadan Lembaga Survei Brand Politika mengadakan Kelas Membaca Statistik Temuan Survei Opini Publik. Acara tersebut dihadiri Direktur Eksekutif Brand Politika Eko Satiya Hushada, Ketua PWI DKI Jakarta Sayid Iskandarsyah, dan Direktur Riset Brand Politika Asep Saepudin.

Melalui acara ini, Eko mengatakan pihaknya ingin membantu para wartawan untuk lebih bisa mengeksplorasi hasil survei yang diolah untuk berita dan melihat beberapa hal yang sering dianggap salah, seperti penggunaan istilah.

"Kita mencoba bagaimana secara kritis menggali sebuah hasil survei. Sekali lagi saya terima kasih kepada Pak Sayid atas kerja samanya. Semoga ini bukan kerja sama terakhir dari sisi pemberitaan atau apa pun," kata Eko di Jakarta, Selasa (13/9).

Sementara itu, Sayid mengatakan memang diperlukan sebagai wartawan untuk mendapat masukan dalam menyajikan berita yang baik untuk pembaca. Oleh karena itu, PWI bekerja sama dengan Brand Politika karena sangat mendukung kegiatan dalam bidang pendidikan. Dia menginginkan agar para wartawan mendapat masukan sehingga bisa menjadi wartawan yang mampu melaksanakan tugas dengan baik.

"Dalam satu atau dua tahun kedepan, forum politik juga mulai. Sangat disayangkan kalau mendapat bahan bagus tetapi salah dalam penyajiannya. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua, paling tidak memperkuat kita dalam rangka memperkuat penyajian berita di media masing-masing," ujar Sayid.

Dalam kelas ini, Asep Saepudin juga menyebut survei opini publik dibutuhkan khususnya, dalam momen saat ini menjelang 2024 saat pemilihan presiden (Pilpres), pemilu legislatif (Pileg), dan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

"Bagi jurnalis ketika survei itu dirilis maka akan ikut disibukkan dengan liputan. Oleh karena itu, sangat penting sekali dalam membaca hasil survei," tambahnya.

Baca Juga: