JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI KH. Ma'ruf Amin menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian target penghapusan kemiskinan ekstrem yang per Maret 2024 telah di angka 0,83 persen.

Ia optimistis, di akhir masa tugasnya pada 20 Oktober 2024, angka kemiskinan ekstrem di Tanah Air akan semakin mendekati 0 persen sebagaimana target pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kita optimistis target ini bisa tercapai mengingat tingkat kemiskinan ekstrem yang semula 1,12 persen pada Maret tahun lalu, sudah turun hingga 0,83 persen pada Maret tahun ini," ucap Wapres pada Rapat
Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penyerahan Dana Insentif Fiskal Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (18/9) sebagaimana disiarkan laman resmi Wapres RI.

Wapres sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), mengapresiasi peran seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, yang telah melaksanakan Inpres Nomor 4 Tahun 2022 dengan baik, sehingga target penghapusan kemiskinan ekstrem hampir tercapai.

"Terima kasih atas segala kerja samanya, sehingga kemiskinan ekstrem itu bisa nyaris 0%," ungkapnya.

Selain itu, Wapres juga menyampaikan selamat kepada pemerintah daerah yang tahun ini memperoleh penghargaan berupa insentif fiskal karena memiliki komitmen dan kinerja baik dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.

"Selamat kepada seluruh kepala daerah yang telah berkinerja baik hingga berhasil mendapatkan penghargaan dana insentif fiskal tahun ini. Semoga insentif fiskal ini dapat mendorong kinerja lebih baik lagi dan semakin menjangkau kelompok keluarga miskin melalui berbagai program di daerah," tuturnya.

Wapres mengingatkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target penghapusan kemiskinan ekstrem, seperti akurasi data sasaran, konvergensi program, kualitas pelaksanaan program, penyesuaian standar garis kemiskinan ekstrem, hingga regulasi pelaksanaan penghapusan kemiskinan ekstrem yang akan berakhir tahun ini.

"Kita perlu menjaga agar tren penurunan ini terus berlanjut melalui kolaborasi dan kerja seluruh pemangku kepentingan termasuk kinerja dan peran aktif seluruh kepala daerah. Karena ini sangat menentukan," pintanya.

Pada kesempatan tersebut, Wapres juga berpamitan dan menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama memimpin upaya penghapusan kemiskinan ekstrem selama lima tahun terakhir.

"Karena pemerintahan periodenya Pak Jokowi - saya ini tinggal menghitung hari, maka sekaligus kesempatan ini saya juga menyampaikan permohonan maaf, pamit, sebab sampai tanggal 20 Oktober nanti kita sudah selesai," ucapnya.

Baca Juga: