JAKARTA - Polisi Brasil menangkap seorang pria karena diduga meletakkan bahan peledak di sebuah truk bahan bakar di dekat bandara Brasilia. Ia berharap dapat memicu "kekacauan" menjelang pelantikan presiden terpilih Luiz Inacio Lula da Silva.

Pria yang diidentifikasi sebagai George Washington de Oliveira Sousa ditangkap pada Sabtu (24/12) dengan tuduhan terorisme dan merupakan pendukung presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro.

Penangkapan itu terjadi setelah sopir truk menemukan alat peledak pada Sabtu pagi di ibu kota, tempat Lula akan dilantik pada 1 Januari mendatang.

Portal berita G1 mengatakan, meski ada upaya mengaktifkan alat tersebut namun tidak terjadi ledakan, kata Robson Candido, delegasi umum polisi sipil Brasilia dalam konferensi pers.

Menurut pengakkuan Oliveira Sousa kepada pihak berwenang, bom itu bagian dari rencana untuk "memulai kekacauan" dan "mencegah pembentukan komunisme di Brasil," bunyi pernyataan polisi sipil yang diterbitkan di media lokal.

Dia mengatakan, gagasan itu dicetuskan oleh pendukung Bolsonaro lainnya yang telah melakukan protes di luar markas tentara di Brasilia. Mereka menyerukan intervensi militer untuk mencegah Lula mengambil alih kekuasaan.

Tujuannya untuk menempatkan setidaknya dua bahan peledak di lokasi strategis untuk memulai "deklarasi keadaan pengepungan di negara itu", dan dari sana "memprovokasi intervensi angkatan bersenjata" Brasil, harian Folha de Sao Paulo melaporkan.

Pendukung Bolsonaro memblokir jalan raya dan berdemonstrasi di depan barak tentara di seluruh negeri menyusul kemenangan Lula dalam pemilihan presiden 30 Oktober lalu.

Hampir dua bulan kemudian, masih ada tenda di depan beberapa pangkalan militer.

Polisi mengatakan mereka menemukan gudang senjata di apartemen Oliveira Sousa, yang bekerja di bengkel di negara bagian Para di utara.

Oliveira Sousa mengatakan terinspirasi untuk memperoleh senjata dengan kata-kata Presiden Bolsonaro, dan memiliki simpanan senilai 160.000 real ($31.000), menurut Folha de Sao Paulo.

Bolsonaro, pendukung kuat hak senjata, sebelumnya menyatakan bahwa "orang bersenjata tidak akan pernah diperbudak."

Menurut pernyataan tersebut, Oliveira Sousa berencana mendistribusikan senjata kepada mereka yang berkemah di depan barak, kata surat kabar itu.

Lula (77), seorang beraliran kiri yang telah menjabat sebagai presiden Brasil perode 2003-2010, akan mengambil alih kekuasaan untuk ketiga kalinya dalam pelantikan akbar di Brasilia.

Sementara Bolsonaro (67) belum pernah muncul di public sejak kekalahannya dalam pemilihan.

Pada Malam Natal, Bolsonaro mengendarai sepeda motornya untuk pertama kalinya sejak kekalahannya dan berbincang dengan para pendukungnya.

Dan pada Minggu, dia mengunggah video ucapan "Selamat Natal" di media sosial.

Baca Juga: