Menteri BUMN sekaligus calon ketua umum PSSI Erick Thohir menegaskan, dirinya bukan orang baru di sepak bola Indonesia. Ia mengatakan, dirinya sudah lama terjun di dunia sepak bola Tanah Air karena pernah menangani Persija Jakarta dan Persib Bandung.

"Saya bukan orang baru di sepak bola. Saya 2004 sudah mengurus Persija sama Pak Manila dan Pak Sutiyoso, dan lumayan lah juara. Lalu Persib saya hampir sembilan tahun," kata Erick di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (8/2).

Erick menyebut akan mengajak diskusi dan mendengarkan aspirasi dari pihak suporter, dari klub, dan dari wasit mengenai masalah yang dihadapi. Meski begitu, ia mengakui bahwa dirinya sudah paham betul karena pernah menangani klub sepak bola Indonesia.

Pada saat menangani klub-klub sepak bola tersebut, Erick mengatakan dirinya tidak ingin tampil ke depan publik. Namun saat ini, menurutnya adalah saat yang tepat untuk maju dan memperbaiki sepak bola Indonesia yang merupakan olahraga nomor satu yang dijiwai oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Lebih lanjut, kata Erick, tragedi Kanjuruhan adalah titik di mana ia merasa harus berbuat sesuatu untuk memperbaiki sepak bola Indonesia dari dalam, meski harus punya nyali karena akan berhadapan dengan tangan-tangan kotor di belakang layar.

"Dengan peristiwa Kanjuruhan itu menjadi pukulan besar buat bangsa Indonesia. Karena itu saya memberanikan diri, kalau memang ini terbuka ayo kita perbaiki sama-sama," tuturnya.

Erick menegaskan bahwa olahraga adalah dunianya dan menyebut suatu hal yang lumrah apabila dia ingin memperbaiki salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.

Ia menerangkan bahwa permasalahan sepak bola Indonesia sangat kusut dan harus diurai satu per satu permasalahannya.

Seperti diketahui, Erick Thohir merupakan calon ketua umum PSSI bersama dengan La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemy Francis. Pemilihan ketua umum PSSI yang baru akan dilakukan pada KLB PSSI 2023 yang rencananya digelar pada 16 Februari mendatang.

Baca Juga: