Sekarang ini mungkin musim dingin sebentar lagi berakhir. Mereka yang sempat berlibur menikmati musim salju memiliki cerita menakjubkan. Jepang salah satu alternatif untuk menikmati musim dingin sepanjang Desember- Februari.
Negeri Sakura terdiri dari empat pulau besar. Salah satunya Pulau Hokkaido di bagian utara. Pulau terbesar kedua Jepang ini beribu kota Sapporo. Biro-biro wisata Indonesia dengan tujuan Hokkaido biasanya akan membawa turis antara lain ke Kota Hakadote, Sapporo, dan Kota Hokkaido itu sendiri.
Wisatawan yang beruntung dan tahan dingin, banyak baru saja menyelesaikan kunjungan ke kawasan ini. Sebab Desember sampai Februari merupakan musim dingin. Untuk orang Indonesia, tentu sangat menakjubkan mampu melihat salju di Negeri Sakura dengan minus bisa sampai 10 derajad Celsius lebih. Ya, tentu saja perlu juga stamina yang bagus untuk menghadapi sergapan cuaca dingin. Sebab, jaket tebal pun bisa tertembus dinginnya musim salju, apalagi kalau ada angin bertiup.
"Saya di luar hanya action untuk foto-foto. Itu pun paling lama kuat lima menit. Habis itu masuk lagi ke ruangan," ujar salah satu wisatawan asal Indonesia yang dijumpai di Sappora, Santo. Menurutnya, sebagai orang Indonesia, tidak terlalu kuat berada di luar ruangan dalam suhu yang begitu dingin. Kalau lama-lama bisa membeku darah.
Namun karena sudah sampai di Hokkaido, tak bisa tidak dia harus berfoto untuk mengabadikan perjalanan yang sudah lama disiapkan. Banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan masyarakat setempat atau turis yang tahan dingin, di antaranya berseluncur, menjelajah hutan kota, atau bermain lempar-lemparan salju yang dibuat menyerupai bola.
Kota Hakadote juga menjadi destinasi lain dari Hokkaido. Kota ini memiliki gunung, namun tidak terlalu tinggi, sehingga bisa didaki menggunakan gondola. Ketinggian gunung tersebut hanya 334 meter. Boleh saja ke sini siang hari. Namun, rasanya paling indah naik gondola ke Gunung Hakadote pada malam hari, sehingga bisa menyapu pandang Kota Hakadote di bawah dalam terang sinar lampu-lampu. Ini sungguh pemandangan yang indah.
Puncak Hakadote terindah di Jepang bersama dua lainnya, yaitu Gunung Inasa Nagasaki dan Gunung Rokko Kobe. Ketiganya konon menjadi tempat terindah untuk melihat malam di Jepang. Lokasi gunung ini lumayan mudah terjangkau karena di tengah kota dan dikelilingi pelabuhan, desa, serta permukiman kota.
Posisi Kota Hakadote ada di bagian selatan Pulau Hokkaido. Pulau Hokkaido dan Honshu seakan dihubungkan keberadaan Hakadote ini. Yang menjadi ikon Kota Hakadote selain gunung, juga benteng bernama Goryokaku. Belum lagi pelabuhannya yang pada malam hari banyak dihiasi lampu-lampu indah.
Pinguin
Seperti kota-kota dunia lain, Hokkaido juga memiliki kebun binatang. Wisatawan Indonesia pun tak boleh melewatkan tempat berkumpulnya para binatang ini. Apalagi di sini sering diadakan parade binatang lucu seperti pinguin. Di kebun binatang Asahiyama ini para pengelola senantiasa menghibur pengunjung yang kebanyakan wisatawan asing, antara lain dengan mengadakan parade binatang putih hitam yang tak pandai terbang tersebut.
Parade burung penguin dilaksanakan sepanjang musim dingin sebagai salah satu atraksi "wajib" di Hokkaido dalam menyambut wisatawan (asing). Dengan aba-aba dari pengasuh, burung-burung indah itu akan melangkah dengan irama tertentu.
Untuk persiapan ke Hokkaido dalam musim dingin perlu perlengkapan banyak. Semua harus mengukur sendiri kemampuan fisik menghadapi suhu minus. Ini termasuk jaket atau pakaian tebal agar tidak usah membeli di tempat tujuan, karena pasti lebih mahal. Jadi, bawa saja dari rumah. Peralatan-peralatan bagi mereka yang ingin bermain di salju seperti sepatu (ice shoe) tentu bisa menyewa di tempat.
Untuk mereka yang tak mau menyewa peralatan demi menghemat, tetap bisa bermain meluncur. Caranya, cukup sederhana. Silakan mencari plastik, kayu, atau papan yang dapat dijadikan tempat duduk. Kemudian mendaki ke tempat agak tinggi dan mulailah duduk atau sambil seakan berbaring, lalu meluncur.
Mungkin bisa juga mempersiapkan dari rumah semacam ban vespa (tube) yang bisa dikempiskan dan ditiup. Jadi setiba di lokasi meluncur tinggal meniup, duduki, dan mulailah bermain meluncur. Semua itu perlu dilakukan untuk menghemat agar tidak semua keperluan harus menyewa. Kalau memang uang saku cukup ya paling enak tinggal menyewa.
Di penyewaan-penyewaan banyak tersedia tube mirip ban yang di Indonesia disewakan di kolam-kolam renang atau tempat permainan air. Alat ini berguna untuk meluncur dari tempat tinggi atau arung salju. Nah, begitulah banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Hokkaido dan tentu saja tempat lain di Jepang atau di negara-negara yang memiliki musim dingin. wid/G-1
Sapporo Yuki Matsuri
Berbagai kegiatan disuguhkan di Ibu Kota Hokkaido, Sapporo, selama musim dingin. Acara rutin tahunan yang popular adalah Sapporo Snow Festival atau Festival Salju Sapporo (FSS). Warga setempat menyebutnya sebagai Sapporo Yuki Matsuri. Saking terkenalnya, acara ini bisa menyedot perhatian dua jutaan wisatawan asing terutama dan lokal. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan selama sepekan.
Untuk musim salju 2019 ini, FSS telah dilaksanakan pada tanggal 4-11 Februari lalu. Penduduk Pulau Hokkaido sebanyak 30 persennya menetap di Sapporo. Dari sejarahnya, FSS pertama diadakan tahun 1950. Saat itu, para pelajar membangun enam patung di Taman Odori. Di luar dugaan, patung-patung tersebut menarik perhatian sekitar 15.000 pendatang. Lima tahun kemudian Pasukan Beladiri Jepang membangun patung salju secara masif.
Kegiatan ini terus berkembang, di mana pada tahun 1959 tidak kurang dari 2.500 orang berpartisipasi membangun patung-patung salju. Anehnya, baru kali ini cikal bakal FSS diliput media secara nasional untuk pertama kalinya. Acara tersebut mencapai keluasannya secara internasional saat Sapporo menjadi tuan rumah Olimpiade musim dingin tahun 1972.
Patung-patung yang dibangun tidak luluh karena suhunya minus. Seluruh kota diselimuti salju saat musim dingin menerpa. Warga dan pendatang berbaur dalam FSS yang dipusatkan di tiga lokasi. Untuk tahun ini di Tsu Dome dibuka 31 Januari lalu. Namun secara umum, FSS dilaksanakan sepanjang 4-11 Februari. Ini merupakan ulang tahun ke-70 FSS.
FSS itu sendiri diawali dari Taman Odori. Festival di sini diadakan sepanjang 1,5 kilometer. Ini semacam menjadi panggung festival. Patung terbesar ada yang sampai setinggi 25 meter. Masyarakat bisa menyaksikan ahli-hali pematung mengukir es menjadi berbagai bentuk seperti manusia, bangunan, dan binatang. Patung-patung menjadi indah karena disinari lampu-lampu hingga pukul 10 malam tiap hari.
Berbagai acara diadakan di Taman Odori untuk menghibur pengunjung seperti konser selama festival. Tentu juga tak ketinggalan masyarakat dapat berbelanja oleh-oleh terutama cendera mata yang tokonya berderet di pinggir-pinggir jalan. Pengunjung juga dapat menyaksikan "Susukino Ice World 2019." Di sini para turis bisa menikmati 60 patung es yang menakjubkan. wid/G-1