Penambahan Covid-19 secara nasional pada Senin ini berada di bawah 2.000 dan kasus aktif sudah lebih rendah dari 60 ribu.

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan saat ini tidak ada lagi kabupaten/kota di Jawa-Bali yang menerapkan status PPKM Level 4.

"Saat ini tidak ada lagi kabupaten/kota yang berada di level 4 di Jawa-Bali. Jadi, semua pada level 3 dan 2," kata Luhut dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, Senin (20/9).

Luhut menjelaskan situasi pandemi Covid-19 terus menunjukkan perbaikan. Ia pun memaparkan hasil estimasi dari tim epidemilog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI yang menunjukkan reproduksi efektif Indonesia untuk pertama kalinya selama pandemi sudah berada di bawah 1, yakni sebesar 0,98.

"Angka ini berarti setiap satu kasus Covid-19, rata-rata menularkan ke 0,9 orang, atau jumlah kasus akan terus berkurang. Angka ini dapat diartikan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia telah terkendali. Ini penilaian dari tim penasihat kami," katanya.

Capaian kasus harian juga menunjukkan tren yang terus membaik. Tercatat kasus konfirmasi secara nasional pada Senin ini berada di bawah 2.000 kasus dan kasus aktif sudah lebih rendah dari 60 ribu. Untuk Jawa-Bali, kasus harian turun hingga 98 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu.

"Jadi, saya hanya katakan bahwa angka ini kerja keras semua tim untuk membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Tetapi, tetap Presiden ingatkan kami untuk kita semua superwaspada menghadapi ini karena bukan tidak mungkin ada gelombang ketiga," imbuhnya.

Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan sebagaimana arahan yang diberikan oleh Presiden dalam Rapat Terbatas Senin ini, diputuskan bahwa dengan melihat perkembangan yang ada maka perubahan PPKM Level diberlakukan selama dua minggu untuk Jawa-Bali.

Terus Dievaluasi

Namun, evaluasi tetap dilakukan setiap minggunya untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat.

"Kami tidak akan melakukan perubahan-perubahan yang drastis. Saya mohon pengertian teman-teman, masyarakat Indonesia untuk hal ini. Kenapa tidak? Karena kita tidak ingin membuat kesalahan dan banyaknya yang tidak kita ketahui juga mengenai delta varian ini," pungkasnya.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menyampaikan penerapan PPKM di luar Jawa-Bali kembali diperpanjang dari 21 September hingga 4 Oktober.

"PPKM di level 4 masih diberlakukan di 10 kabupaten/kota karena terkait aglomorasi, jumlah penduduk maupun tingkat vaksinasi yang masih di bawah 50 persen," kata Airlangga.

Menko Airlangga menyebutkan kabupaten/kota yang masih menerapkan level 4 adalah Aceh Tamiang, Pidi, Bangka, Padang, Banjarbaru dan Banjarmasin, Balikpapan dan Kutai Kartanegara, Tarakan dan Bulungan.

Sedangkan untuk PPKM Level 3 di luar Jawa-Bali diterapkan di 105 kabupaten/kota, level 2 di 250 kabupaten/kota, serta level 1 di 21 kabupaten/kota.

"Pengaturan masih sama dengan penyesuaian di PPKM level 3, mal bisa beroperasi jam 10.00-21.00 maksimum 50 persen kapasitas, screening melalui aplikasi PeduliLindungi," ujar Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan provinsi di luar Jawa-Bali menyumbang 61,95 persen kasus Covid-19 dari total kasus nasional.

Ia merinci Sumatera memiliki tingkat kesembuhan mencapai 93,52 persen, dengan fatality rate-nya 3,49 persen dan perkembangan kasus aktifnya antara 9-19 September turun 80,52 persen.

"Nusa Tenggara recovery rate 95,78 persen, fatality rate 2,3 persen dan penurunan kasus aktif 86,75 persen. Lalu, Kalimantan recovery rate 94,27 persen, fatality rate 3,15 persen dan kasus aktif turun 81,48 persen," ungkap Menko Airlangga.

Baca Juga: