SURABAYA - Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengunjungi Surabaya dalam kunjungan resmi keduanya pada 1-2 Desember 2021, untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan pemangku kepentingan lainnya.

Kunjungan ini bertujuan meningkatkan hubungan bilateral yang sudah terbina baik dengan pemerintah Jatim di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, kesiapsiagaan mitigasi bencana, kemitraan dalam bidang sosial dan lingkungan.

Menurut Owen, kunjungan dimaksudkan untuk semakin memperkuat kerja sama antara Inggris dan Jatim dalam berbagai bidang, diantaranya transportasi, ekonomi kreatif, dan energi baru terbarukan (EBT).

"Kami siap mendukung rencana Ibu Gubernur untuk mewujudkan konektivitas Jawa Timur melalui pembangunan sarana perkeretaapian. Termasuk juga pengembangan kawasan ekonomi khusus di Malang terkait ekonomi kreatif," ujarnya usai bertemu dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Rabu (1/12) malam.

Terkait potensi kerja sama di bidang EBT, Khofifah menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah kepulauan Jawa Timur. Menurut Khofifah, melimpahnya cahaya matahari di Indonesia membuat panel surya menjadi salah satu solusi terbaik guna mendongkrak rasio elektrifikasi di wilayah-wilayah kepulauan Jawa Timur.

"Di wilayah-wilayah terpencil kepulauan jika harus "narik kabel" bawah laut atau pemasangan jalur tentu sangat mahal. Pun begitu dengan genset karena memerlukan bahan bakar. Karenanya yang paling solutif adalah penggunaan panel surya," imbuhnya,

Jika elektrifikasi ini menggunakan panel surya ini terwujud, Khofifah optimistis kesejahteraan masyarakat Jatim di Wilayah Kepulauan juga akan ikut terdongkrak.

Khofifah menyampaikan berdasarkan data BPS Jatim, sejak tahun 2017-2021 neraca perdagangan Jawa Timur dengan Inggris menunjukkan surplus bagi Jawa Timur setiap tahunnya. Khususnya untuk periode Januari-Agustus 2020 senilai 145,04 juta dollar AS.

"Nilai ekspor Jawa Timur ke Inggris mencapai 229,52 juta dollar AS dan nilai impor Jawa Timur dari Inggris sebesar 84,48 juta dollar AS," jelasnya.

Komoditi penyumbang ekspor non migas Jawa Timur ke Inggris antara lain kayu, barang dari kayu, kendaraan dan bagiannya, daging dan ikan olahan, mesin/peralatan listrik, alas kaki, perabot, penerangan rumah, bahan kimia organik, perangkat musik, kertas/karton, kopi, teh dan rempah-rempah.

Sementara untuk impor Jawa Timur dari Inggris diantaranya bubur kayu/pulp, besi dan baja, mesin-mesin/pesawat mekanik, plastik dan barang dari plastik, kertas/karton; bahan kimia organik, sari bahan samak dan celup, berbagai produk kimia, minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian, garam, belerang dan kapur.

Selanjutnya, dari sisi investasi Inggris di Jawa Timur, pada periode Tahun 2010 sampai dengan September Tahun 2021, tercatat sebanyak 23 bidang usaha di 8 Kabupaten dan Kota dengan nilai investasi mencapai 142,38 juta dolar AS. Bidang usaha terbesar yang dikembangkan yaitu sektor industri makanan, industri kayu, industri karet dan plastik, dan industri lainnya, listrik/gas dan air, perdagangan dan reparasi, perumahan/kawasan industri dan perkantoran dan jasa lainnya.

Owen bahkan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras yang ditunjukkan Khofifah dalam mengerem angka penularan dan kematian akibat Covid-19.

"Kepemimpinan Ibu Gubernur dalam mengatasi Covid-19 di Jawa Timur sangat luar biasa. Dari yang sebelumnya Jawa Timur berkategori risiko tinggi menjadi wilayah dengan risiko rendah dalam waktu yang cukup singkat," kata Owen.

Khofifah mengatakan, bahwa semakin melandainya situasi Covid-19 di Jawa Timur merupakan hasil kerja keras seluruh pihak. Mulai dari dokter, perawat, tenaga kesehatan, TNI/Polri, Ormas, tokoh agama, dan masyarakat umum.

"Tanpa kerjasama dan kerja keras semua, saya yakin angka Covid di Jatim tidak akan secepat ini bisa melandai," tutur Khofifah.

Owen menyaksikan dua penandatanganan Mutual of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman. Pertama, MoU antara Shire Oak dan Jatim Grha Utama (JGU), kesepakatan terkait pemasangan panel surya (solar panel) di tiga properti JGU. Kedua, penandatanganan MoU antara Liverpool John Moore University (LJMU) dengan ITS terkait kesepakatan pengembangan techno science park ITS. LJMU telah sepakat untuk memberikan serangkaian peningkatan kapasitas bagi dosen ITS dan transfer teknologi.

Baca Juga: