SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melakukan penjajakan kerjasama dengan pemerintah Kerajaan Belanda dalam kunjungan Wakil Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Ardi Stoios-Braken, di Surabaya, Selasa (4/4).

Dalam pertemuan itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengajak Belanda untuk mendukung perkembangan wisata air yang memilki hubungan erat dengan sejarah keberadaan Belanda pada masa kolonial.

"Di bagian belakang Benteng Pendem Van Den Bosch Ngawi, ada titik yang terkoneksi dengan pelabuhan (Sungai Bengawan Solo) yang menjadi jalur pengiriman rempah-rempah ke Belanda. Jika ini di-support dengan kemampuan manajemen air yang luar biasa Belanda bisa untuk wisata air hingga ke kawasan Trinil," kata Khofifah.

Dia menjelaskan, Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan wisata sejarah Benteng Van Den Bosch yang memiliki sejumlah keunggulan ini pada Oktober 2023.

"Arsitekturnya luar biasa, sekarang sudah selesai 100 persen. Ada area yang sangat langka di dunia perkebunan edelweis, dan kebun teh, ini akan menjadi destinasi wisata yang sangat indah," ujarnya.

Khofifah menambahkan, selama ini para turis Belanda memilki ketertarikan dengan wisata sejarah mengingat perjalanan sejarah keberadaan kaum kolonial pada masa lalu.

"Wisatawan Belanda sering mengunjungi gereka Katolik di Surabaya, untuk mencari tahu apakah kakeknya pernah dibaptis di sini. Termyata ada yang berhasil menemukan karena ada punya catatannya," ungkapnya.

Wakil Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Ardi Stoios-Braken, pada kesempatan itu mengatakan, kedua pihak membahas potensi kerjasama pada bidang pariwisata, pertanian, pengolahan limbah, energi dan pendidikan.

"Kami ingin mendengar dari otoritas, ada peluang kolaborasi termasuk pariwisata, energi dan maritim. Selain itu, kami jugavsedang dalam prosses kolaborasi bidang edukasi," ungkapnya.

"Sebagai kolaborasi edukasi dan riset, nanti mahasiswa Indonesia juga bisa belajar ke Belanda," tutupnya.

Baca Juga: