BEKASI - Asrama Haji di Jalan Kemakmuran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi mulai awal Januari 2021 akan dijadikan sakit darurat (RSD) Covid-19 mulai Januari 2021.

"Kami belum mendapatkan informasi mengenai penetapan tanggal dibukanya," kata Kepala Unit Pelaksana Tugas Asrama Haji Bekasi Dede Saiful Uyun, Rabu (23/12).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menggunakan Asrama Haji menjadi tempat isolasi pasien Covid-19. Hal ini menyusul adanya lonjakan kasus di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi.

Meski Januari akan dibuka, menurut dia, alat-alat kesehatan sampai hari ini belum masuk. Hal itu, kata dia, menjadi kewenangan dari Dinas Kesehatan Jawa Barat. "Kami juga masih tunggu tim medisnya," ungkap dia.

Berdasarkan hasil peninjaun Pemprov Jabar dengan Kementerian Agama, diputuskan dua gedung di Asrama Haji yang akan dipakai tempat isolasi. Yaitu gedung Mina D dan E, kapasitasnya 105 kamar, masing-masing kamar memiliki empat tempat tidur.

Khusus di Kota Bekasi, kasus Covid 19 secara kumulatif sudah mencapai 14.202 dan kasus aktif sekarang 1.134. Adapun pasien dinyatakan sembuh sebanyak 12.841, sementara pasien meninggal dunia 227 orang.

Kepala Bidang Pelayanan dan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Rina Oktavia menjelaskan jumlah pasien Covid-19 yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Stadion Patriot Chandrabaga sekarang ada 52 orang.

"Dengan sebanyak dari 52 pasien tersebut, di antaranya 30 orang laki-laki dan 22 orang perempuan," ucapnya,

Secara keseluruhan, ia menambahkan, okupansi ruang perawatan bagi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta telah mencapai 80,94 persen dari kapasitas 1.589 atau masih tersisa 304 tempat tidur.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pemerintah berencana menambah kapasitas tempat isolasi di RSD Stadion Patriot Chandrabaga hingga 30 tempat tidur. Sehingga, kapasitasnya bertambah dari 55 menjadi 85.

Dilansir dari laman website milik Pemerintah Kota corona.bekasikota.go.id pada Selasa (22/12) ini jumlah kasus Covid-19 secara kumulatif mencapai 14.038. Sebanyak 12.648 orang dinyatakan sembuh dan kasus aktif sebanyak 1.164. Adapun pasien meninggal dunia 22.

Zona Merah

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Budi Juanda mengatakan, ada dua wilayah di Jawa Barat yang statusnya zona merah yakni Kota Depok dan Karawang.

Secara umum konfirmasi terus meningkat. Jadi akumulasi posisi kemarin tanggal 22 Desember ada 75 ribu lebih orang terpapar Covid-19 di Jawa Barat.

Sedangkan perubahan relatif di Jabar sering banyak di zona oranye dan merah. "Minggu lalu ada delapan wilayah zona merah, sekarang sisa dua. Depok dan Karawang," kata Budi Juanda.

Dua wilayah masuk zona merah ini kata dia, banyak faktor penyebabnya banyak kasus konfirmasi Covid-19. Untuk wilayah Karawang sebut dia, penyebabnya klaster industri.

Sedangkan Depok pemicunya klaster perkantoran dan rumah tangga disebabkan banyak warga tersebut bekerja di Jakarta dan mobilitas orang banyak. n jon/Ant/P-5

Baca Juga: